Sunday, October 31, 2010

Hidup hemat dan bebas hutang

Presiden Ahmedinejad yg sederhana
Saat ini ketika kesuksesan diukur dari merk (mobil, baju, sepatu,dll) yang anda pakai, maka hidup hemat dan bebas hutang menjadi sesuatu yang sulit dilakukan. Lingkungan kita juga tidak mendukung hidup bebas hutang. Negara membuat anggaran belanja defisit dengan berhutang yang harus dibayar oleh anak cucu. Banyak keluarga terlilit hutang, baik hutang lewat kartu kredit maupun hutang dari pinjam uang di bank. Beli furniture, motor, mobil bahkan belanja mingguan di supermarket juga dengan berhutang.
Banyak hal bisa dihemat tanpa mengorbankan kualitas hidup. Misalnya: bagi ibu ibu dengan cara mengurangi jumlah sepatu, tas tangan, baju, dll. Bagi bapak bapak dengan mengurangi pengeluaran untuk rokok, makan diluar,  peralatan elektronik (HP, Ipod, dll). Mari kita contoh hidup Nabi Muhammad yang sangat sederhana. Beliau hanya tidur diatas tikar. Begitu, banyak teladan dari para sahabat nabi tentang kesederhanaan hidup mereka.
Saya kira kini saatnya kita mulai melaksanakan hidup hemat dan bebas hutang. Seharusnya sangat gampang. Jangan besar pasak dari tiang. Jangan hidup diatas pendapatan kita. Namun, seperti yang saya sampaikan, karena lingkungan tidak mendukung maka sesuatu yang seharusnya gampang menjadi sulit. Semakin sulit kalau kita sudah lama hidup boros dan suka berhutang. Saat ini, untuk bisa hidup hemat dan bebas hutang, anda harus mengerti tentang dasar dasar manajemen keuangan keluarga. Harus mengerti caranya membuat rencana anggaran bulanan, tahu cara mengunakan uang  secara bijak, tahu tentang kartu kredit, dll.
1.Kenali berapa dan kemana saja larinya uang anda. Kalau kita mau mencatat setiap pengeluaran, setidaknya secara garis besarnya, maka kita akan lebih mudah mengendalikan pengeluaran kita. Mulailah dengan mencatat pengeluaran untuk belanja harian, bayar sekolah, makan siang di kantor, bayar hutang, roko, dll.
2. Hitung semua penghasilan anda, termasuk penghasilan tambahan. Untuk pegawai, hal ini mudah dilakukan. Namun bagi pengusaha kecil, atau pegawa yang punya usaha kecil dirumah, hal ini tidak mudah. Cobalah mulai membuat catatan tentang jumlah dan sumber penghasilan anda.
3.Kurangi penghasilan anda dengan pengeluaran anda. Ini untuk mengetahui posisi keuangan anda setiap bulannya. Bila kita biasa membeli sesuatu secara kontan, saya kira setiap akhir bulan kita tahu posisi keuangan kita. Namun bila kita sering membeli barang dengan kredit, baik dengan mencicil atau dengan memakai kartu kredit, maka diakhir bulan neraca kita bisa negatif tanpa kita sadari.
4. Buat anggaran bulanan dan atur sehingga ada saldo positif. Bila hasilnya negatif, dalam arti pengeluaran lebih besar dari penghasilan, maka telusuri pengeluaran mana yang bisa dipotong. Banyak teknik untuk mengurangi pengeluaran, tergantung kemana biasanya uang anda mengalir. Pesan para ahli, jangan terlalu bertindak ekstrem dalam memotong pengeluaran anda karena biasanya jarang berhasil. Bila anda sering makan di luar (makan siang dikantor atau makan makan di restaurant), maka cobalah bawa makanan dari rumah dan kurangi makan di retaurant. Mulailah hidup sederhana sesuai penghasilan anda. Jangan beli barang (tas, sepatu, dll) ber-merk internasional, ganti dengan merk lokal atau setidaknya kurangi jumlah barang anda (sepatu, tas, baju, dll). Saya punya teman yang punya tas ber-merk yang asli, namun juga punya tas ber-merk plasu. Banyak orang tidak bisa mengenali perbedaannya. Usahakan agar anda hidup dengan maksimal 50% dari penghasilan anda.
5. Sediakan dana untuk membayar hutang anda.Cobalah kurangi pengeluaran anda sehingga setiap bulan anda punya "saldo" setidaknya 1/5 dari biaya cicilan hutang per bulannya. Bila anda setiap bulan gaji anda dipotong BRI (karena anda pinjam uang) sebesar Rp 500,000. Maka potong pengeluaran anda sehingga setiap bulan anda punya saldo Rp 100,000. Simpan uang Rp 100,000 tersebut dan pakai untuk mempercepat pembayaran hutang.
6.Mulai simpan uang sebagai tabungan atau untuk investasi. Potonglah 10% dari setiap pendapatan. lakukan pemotongan 10% tersebut begitu anda menerima uang tersebut. Jangan menabung dari sisa uang di akhir bulan, biasanya sudah tidak ada yang tersisa.
7. Laksanan anggaran keuangan anda secara konsisten. Membuat anggaran belanja keluarga bulanan bukan sesuatu yang sulit, yang lebih sulit adalah menjalankannya secara konsisten. Bila anda sudah mulai terbebas dari hutang jangka pendek, maka mulailah dengan membayar zakat dan memberikan sedekah kepada orang yang lebih membutuhkan. Coba potong 2,5% dari setiap uang yang anda terima untuk zakat dan 2,5% juga untuk sedekah. Bila kita memotong secara rutin penghasilan kita 5% untuk zakat dan sedekah, maka kita kan dengan mudah membantu orang yang membutuhkan. Mulailah dengan membantu saudara dekat, kemudian ke tetangga dan masyarakat sekitar.
8.Evaluasi dan evaluasi lagi. Lakukan evaluasi secara berkala agar kita bisa melakukan perbaikan terhadap pola pengelolaan keuangan kita.
Mari kita simak Al Quran Surat  At Takathur ayat 1-8:

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu [1]. (1) sampai kamu masuk ke dalam kubur. (2) Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui [akibat perbuatanmu itu], (3) dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. (4) Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, (5) niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, (6) dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ’ainul yaqin [2], (7) kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang keni’matan [yang kamu megah-megahkan di dunia itu]. (8)
Semoga bermanfaat.

Saturday, October 30, 2010

Bayi lahir di RB Umiyah

Alhamdulillah. Hari ini Sabtu, 29 Oktober 2010, kembali seorang bayi dilahirkan dengan selamat di RB Umiyah. Bayi tersebut adalah anak dari Bapak Mujiono dan ibu Rohayati. Pak Mujiono adalah seorang buruh tani dari desa Gintungan. Istri seorang ibu rumah tangga. Mereka adalah keluarga kurang mampu yang perlu kita bantu.
Terima kasih kepada seluruh donator, petugas RB Umiyah dan pengelola Yayasan Ummy yang telah memungkinkan hal tersebut terjadi tanpa adanya suatu halangan. Semoga Allah SWT membalas amal bakti kita semua. amin

Persiapan menghadapi kemungkinan PHK

Di saat situasi ekonomi tidak menentu seperti saat ini, kemungkinan terjadi PHK secara tiba tiba cukup besar. Saya kira akan sangat baik bila kita selalu siap menghadapi PHK. Saya mempunyai kenalan, sekarang sudah almarhum, yang jatuh dan tidak bisa bangkit lagi karena PHK. Teman saya tersebut tidak pernah membuat persiapan terhadap kemungkinan terjadinya PHK. Mereka, teman saya tersebut dan istrinya , kedua-duanya bekerja, namun di perusahaan yang berbeda. Mereka membeli rumah melalui KPR komersial, bukan KPR BTN. Ketika ekonomi dan penghasilannya sedang membaik, mereka bukannya menabung atau segera melunasi utangnya, namun malah meminjam uang lagi dari bank untuk memperbesar rumahnya., membeli mobil, dll.  Ketika keduanya di PHK saat krisis ekonomi tahun 1998, ekonomi keluarga mereka menjadi oleng. Suaminya kemudain terkena stroke. Karena keterbatasan keuangan, mereka tidak kuat mengobati penyakitnya dengan benar sehingga sang suami akhirnya meninggal.

Syukur dari dulu hingga sekarang saya bekerja di suatu organisasi yang tidak mudah memecat pegawainya, dulu sebagai PNS dan sekarang sebagai PNS internasional (international civil servant) karena saya bekerja di PBB. Meskipun demikian, saya kira tidak ada salahnya bila kita mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan di PHK.

Dibawah ini saya kutipkan beberapa nasehat dalam mempersiapkan diri menghadapi PHK.

1.Pertama, sadari dan tanamkan dalam hati bahwa jika kita tidak siap, PHK dapat menghancurkan kita secara finansial. Hal ini penting agar kita mau membuat dan mengikuti anggaran belanja keluarga bulanan,  dan mau melakukan segala upaya untuk segera keluar dari hutang. Kita juga harus hati-hati dalam mempertimbangkan setiap pinjaman yang akan kita ambil, dan memahami dengan benar segala konsekuensi jika kita tidak mampu membayar kembali segala pinjaman tersebut. Jika anda kehilangan pekerjaan namun  selama ini anda sudah patuh membuat dan mengikuti anggaran belanja keluarga anda, jauh lebih mudah bagi anda untuk melihat apa yang perlu diubah saat anda baru di PHK  dan ketika sedang mencari pekerjaan baru.

2.Bikin tabungan untuk keadaan darurat.  Sebaiknya dana darurat ini cukup untuk membiayai pengeluaran kita selama tiga sampai enam bulan kedepan. Hal ini mengingat kebanyakan orang memerlukan waktu antara tiga sampai enam bulan untuk mencari pekerjaan baru. Bila anda mendapat pesangon, maka anda dapat lebih siap dalam menghadai PHK.
3.Usahakan agar anda selalu meningkatkan keterampilan anda dan mencari sertifikasi ketrampilan yang baru (belajar bahasa, ketrampilan memanfaatkan internet, dll). Jika perusahaan anda memberikan pelatihan tambahan atau sertifikasi, sebaiknya anda memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya. Dengan ketrampilan atau sertifikat yang baru tersebut anda mungkin dapat mengalahkan calon lain yang hanya mengandalkan pengalaman atau bahkan anda bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih besar.
4.Selain itu, penting untuk terus membuat jaringan persaudaraan setiap saat. Bila anda sudah membangun hubungan dengan orang di sekitar anda didalam perusahaan maupun di industri yang berbeda, anda sudah memiliki kontak yang dapat membantu anda dalam mencari pekerjaan baru. Kebanyakan pekerjaan datang melalui perantaraan orang yang anda kenal. Mungkin anda mendengar tentang pekerjaan melalui orang tertentu, atau anda dapat menggunakan seseorang sebagai referensi tambahan.
5. Anda harus bekerja dengan sikap positif dan memberikan komitmen yang terbaik. Hal ini dapat melindungi anda dari dipecat, tetapi juga dapat membantu anda untuk mendapat referensi yang baik ketika anda mencari pekerjaan baru. Sangat penting untuk melakukan pekerjaan anda yang sekarang dengan sebaik mungkin, dan membangun reputasi diri yang baik.
Saya percaya, jika anda mengikuti semua nasehat diatas, anda tidak saja telah siap menghadapi PHK. Bahkan anda akan mendapatkan kenaikan pangkat atau mendapat pekerjaan baru dengan gaji lebih besar.

Wednesday, October 27, 2010

Sisi lain Presiden Ahmedinejad

Tidak ada seorangpun yang sempurna, termasuk Presiden Ahmedinejad. Banyak serangan, terutama dari Barat, ditujukan ke beliau. Meskipun demikian, banyak sisi menarik dari Presiden Ahmedinejad yang bisa jadi bermanfaat untuk kita tiru. Dibawah ini saya kutipkan beberapa keistimewaan beliau yang saya kutip dari catatan Ibnu Hasyim.
  1. Pada waktu pertama kali menduduki pejabat Presiden, beliau menyumbangkan seluruh karpet istana Iran yang sangat mahal itu ke masjid di Teheran dan menggantikan dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.
  2. Beliau lihat ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan menutup ruang tersebut dan memerintahkan bagian protokol untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat menarik.
  3. Di banyak kesempatan beliau bersikap ramah dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan pejabat Presiden.
  4. Menteri-menterinya diminta menandatangani pakta integritas,  untuk hidup sederhana. Harta  pribadi dan kerabat dekat termasuk diawasi.
  5. Langkah pertama pertama setelah diangkat sebagai presiden adalah mengumumkan kekayaan keluarganya. hartanya terdiri dari sebuah mobil  Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun lalu di daerah Kumuh di Teheran. Tabungan bank  yang berjumlah kecil, dan satu-satunya dana masuk adalah gaji bulanannya.
  6. Gajinya sebagai dosen disebuah universiti hanya berjumlah US$ 250.
  7. Beliau sebagai Presiden masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah saja yang dimiliki. Beliau tidak mengambil gaji, alasannya adalah kerana semua kesejahteraan adalah milik negara dan beliau bertugas untuk menjaganya.
  8. Satu hal yang membuat kagum stafnya adalah sebuah tas  yang selalu dibawa tiap hari hanya berisikan sarapan roti isi atau roti keju yang disiapkan isterinya.
  9. Pesawat terbang Presiden, beliau ubah jadi pesawat kargo. Beliau sendiri menggunakaan penerbangan biasa kelas ekonomi.
  10. Memotong protokol istana sehingga menteri-menterinya mudah jumpa terus dengannya tanpa halangan. Menghentikan kebiasaan upacara-upacara seperti karpet merah, sesi foto, publisiti peribadi, atau hal-hal seperti itu masa mengunjungi berbagai tempat di negaranya.
  11. Kalau terpaksa menginap di hotel, beliau meminta diberikan bilik tanpa tempat tidur yang tidak terlalu besar kerana tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut.
  12. Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal-pengawal yang selalu mengikutnya. Menurut akhbar Wifaq, foto-foto diambil oleh adiknya, kemudian disebarkan di seluruh dunia, termasuk Amerika.
  13. Kalau sholat berjamaah belaiu jarang duduk di barisan depan. Bahkan ketika suara azan berkumandang, beliau terus bersolat dimana-mana pun, walaupun hanya beralaskan karpet biasa.
  14. Beliau juga tidak mau bersalaman dengan wanita yang bukan muhrimnya, cukup menundukan kepala sebagai rasa hormat.
Semoga bermanfaat.

5 Cara Membeli Kebahagiaan

Memangnya kebahagiaan bisa dibeli? Ternyata begitu bila kita bisa memanfaatkan uang dengan benar. Memang penelitian telah membuktikan bahwa orang kaya tidak lebih berbahagia dibandingkan dengan orang biasa. Hal tersebut terjadi karena banyak hal yang dapat membuat kita bahagia tidak dijual obralan. Orang juga sering keliru dalam memperkirakan hal hal apa yang akan membuatnya bahagia. Dalam hal kebahagiaan, yang utama bukan berapa banyak uang yang anda terima, tapi bagaimana anda membelanjakan uang tersebut. Dengan memanfaatkan uang secara bijak, kita bisa merasa lebih berbahagia. Ini bukan hanya guyonan ngawur, tetapi bicara ilmiah, karena didasarkan pada hasil penelitian.
Cara pertama. Jangan beli barang, pakai uang untuk membeli pengalaman. Menurut penelitian, banyak orang merasa menyesal setelah membeli barang, terutama bila membeli barang tersebut secara emosional. Selain itu, kesenangan yang kita rasakan setelah membeli barang hanya berlangsung singkat. Tidak demikian halnya bila kita memakai uang untuk membeli pengalaman. Saya sudah kepala lima saat ini, tapi hingga sekarang masih ingat pengalaman  menyenangkan ketika diajak berenang di kolam renang Simbarjoyo oleh bapak sehabis kenaikan kelas di sekolah dasar lebih dari 40 tahun yang lalu. Biaya tidak banyak, namun kesan yang saya dapatkan bisa bertahan lama. Teman senior saya masih sering menceritakan pengalaman berlibur sekeluarga ke Nepal meskipun itu sudah terjadi lebih dari 5 tahun yang lalu. Bila ingin lebih bahagia, pakai uang anda untuk membiayai piknik keluarga, nonton bersama, dll. Jangan hanya untuk membeli barang barang.
Cara kedua. Jangan pakai uang hanya untuk diri sendiri, gunakan uang untuk membantu sesama yang lebih membutuhkan. Sebagian besar orang tidak menyadari hal ini. Penelitian dari Harvard telah membuktikan bahwa dengan menyumbang uang (pro-sosial) 5 dolar per hari atau sekitar Rp 45.000 (rata rata penghasilan di AS lebih dari Rp 30 juta per keluarga per bulan) tingkat kebahagiaan  mereka naik secara bermakna. Tentunya untuk tingkatan Indonesia, cukup dengan memberi sedekah Rp 5.000 per hari kita akan sudah bisa merasa bahagia. dengan membantu orang lain yang lebih membutuhkan, kita akan merasa bahagia. Coba saja sendiri !!. Saat ini banyak bencana melanda Indonesia. Orang miskin juga banyak disekitar kita. Sumbang korban bencana, bantu saudara atau tetangga yang kekurangan, insya Allah hidup anda akan lebih bahagia.
Cara ketiga. Tanamkan uang anda untuk pengembangan diri. Ikuti les piano, sekolah lagi, atau belajar sesuatu yang baru. Investasi dalam pengembangan diri akan membuat anda lebih bahagia. Ibu mertua saya mulai belajar bahasa Inggris ketika berusia 60 tahun. Berapa usia anda sekarang?
Cara keempat. Tabung sebagian uang anda secara otomatis. Dalam keadaan ekonomi tidak menentu seperti saat ini, tersedianya uang tabungan akan membuat kita lebih berbahagia. Orang terkaya di Babylonia menyarakan agar anda menabung 10% penghasilan anda setiap bulannya.
Cara kelima. Pakai uang anda untuk kesenangan kesenangan kecil. Ikuti les senam, main badminton, dan sejenisnya, akan dapat membuat anda lebih bahagia. Istri saya rutin main bowling, katanya, hal tersebut membuatnya bahagia.

Tuesday, October 26, 2010

Donasi mengalir deras ke Nepal

Alhamdulillah, karena pekerjaan, saya bisa mengenal Nepal. Nepal merupakan salah satu negara miskin. Istimewanya, Nepal termasuk disenangi oleh negara negara maju. Banyak bantuan asing masuk ke Nepal. Sebagai ilustrasi, sekitar 50% anggaran pemerintah Nepal di bidang kesehatan berasal dari bantuan asing. Bandingkan dengan Indonesia yang jumlah bantuan asingnya kurang dari 5% dari total anggaran Depkes. Begitu pula, Nepal termasuk disenangi oleh lembaga swadaya masyarakat. Banyak bantuan atau donasi swasta masuk ke Nepal. Salah satu diantaranya ke  RS Dulikhel. Sesuai namanya, RS Dulikhel terletak di kota Dulikhel, ibukota Kabupaten Kavre, sekitar 30 km dari Kathmandu, ibu kota Nepal. RS Dulikhel adalah RS independen, organisasi non pemerintah dan bersifat nir laba.
RS Dulikhel dibangun mulai tahun 1994 oleh Dewan Pengelola yang terdiri dari Dulikhel Health Service Association, Pemerintah Daerah (municipality) Dulikhel dan NepaliMed Vorarlberg, Austria. Pada tahun 1996, RS Dulikhel mulai melayani pasien rawat inap. Saat ini, RS Dulikhel telah menjadi RS Pendidikan, berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Kathmandu. Perkembangan yang pesat tersebut tidak mungkin terlaksana tanpa dukungan dari besarnya donasi swasta melalui Nepali Med, sebuah organisasi nirlaba yang menggalang dana untuk pembangunan RS Dulikhel. Saat ini ada 4 Nepali Med, yaitu di Swiss, Jerman, Belanda, dan Luxemburg. Pembangunan RS Dulikhel juga didukung oleh Namaste Stifftung (http://www.namastestifftung.de/).
Setidaknya ada ratusan international NGO yang bergerak di Nepal, sebagian bergabung dalam organisasi payung Association of International NGOs of Nepal (AIN). Room To Read termasuk salah satu diantaranya. Beberapa diantaranya yang bergerak di bidang kesehatan adalah Save the Children, Helen Keller International, Marie Stopes, dan lain lain. Banyak international NGO yang bergerak di bidang kesehatan yang tidak menjadi anggota AIN. Salah satunya adalah Nick Simon Institute (NSI), sebuah organisasi swadaya masyarakat yang memberikan pelatihan kepada para profesional di bidang kesehatan dan memotivasi mereka untuk bekerja di daerah pedesaan Nepal. Nick Simon Institute didirikan oleh dermawan Jim dan Marilyn Simon untuk mengenang putranya Nick Simon yang ingin menjadi dokter dan bekerja di Nepal. Sayangnya, sebelum cita cita anaknya tersebut terlaksana, Nick Simon meninggal ketika liburan di Bali. Kedua orang tuanya kemudian datang ke Nepal dan membangun sebuah bangsal kebidan di RS Patan, Kathmandu. Pada tahun 2006, mereka kemudian menantang profesional di Nepal untuk mendirikan organisasi swadaya dengan misi meningkatkan ketrampilan dan dedikasi tenaga kesehatan. lahirlah kemudian apa yang kini dikenal sebagai Nick Simon Institute. Seluruh pembiayaan NSI didanai oleh Nick Simon Foundation di Amerika Serikat.
Jumlah donasi asing di Indonesia, menurut pengamatan saya, jauh dibawah apa yang diterima Nepal. Meskipun demikian, hal tersebut bukannya halangan, malahan sebuah kesempatan emas  bagi kita untuk menyumbang pada kesejahteraan masyarakat Indonesia. Menurut pengamatan saya, bila kita mau melangkah duluan, setelah perjalanan kita cukup jauh dan pengorbanan kita sudah memadai, uluran tangan akan datang dari arah yang tidak terduga. Banyak pengalaman menunjukkan hal tersebut.

Sunday, October 24, 2010

Ibu Kiswanti dan John Wood, orang biasa yang luar biasa

Ibu Kiswanti
Saya sangat terkesan dengan kehebatan ibu Kiswanti, seorang wanita biasa yang telah melakukan hal hal yang luar biasa. Ibu Kiswanti hanya lulusan sekolah dasar, anak seorang penarik becak dan ibu penjual jamu gendong, pernah menjadi pembantu rumah tangga, dan tidak kaya. Meskipun demikian, dia telah melakukan banyak hal yang mengagumkan.
Sejak tahun 1994, Kiswanti membangun perpustakaan mini dari  uang tabungannya yang dia kumpulkan dari hasil kerja sebagai pembantu rumah tangga pada keluarga Korea. Awalnya, dia mengoperasikan perpustakaan keliling dengan sepeda.  Kemudian meningkat menjadi perpustakaan sederhana di sebuah ruangan berukuran 4x10 meter. Awalnya perpustakaan mini tersebut dirintis dengan usaha swadaya penuh. Buku-buku didapat dengan menyisihkan uang belanja.. Pengorbanan keluarganya memang tak kecil. Ketika media mulai sering menulis tentang dirinya, bantuan pun lantas mulai berdatangan, baik dari instansi, perusahaan, meski kebanyakan adalah bantuan perorangan yang tergerak setelah tahu usaha keras Kiswanti.
Kini perpustakaan hasil perjuangan panjang itu, memang tak pernah sepi. Setiap saat ada saja anak-anak kecil yang masuk memanfaatkan perpustakaan tersebut.  Jumlah buku telah meningkat dari 180 buku di tahun 1994, kini telah berkembang hingga 1994. Disitu pula ada  kursus gratis, dari belajar komputer sampai bahasa Inggris. 
Dalam skala yang berbeda, karena latar belakang dan kesempatan yang berbeda, John Wood dapat membuat dampak yang berbeda juga. Melalui organisasi Room To Read yang didirikannya, dia mampu menggalang dana dan dukungan untuk mendukung misinya membantu pendidikan bagi anak anak di negara berkembang. Sebagai seorang mantan eksekutif senior Microsoft, dengan keahlian manajemennya, John Wood berhasil membangun 10.000 perpustakaan, 1.128 sekolah, mendistribusikan 7,4  juta buku, menerbitkan 433 buku dan memberikan bea siswa kepada 8.944 anak perempuan dari berbagai negara berkembang hanya dalam kurun waktu 10 tahun. 
Saya kira, dari sisi ekonomi dan pendidikan, hampir semua pembaca blog ini berada diantara Kiswanti dan John Wood. Apakah sumbangan kita kepada masyarakat juga sudah berada diantara Kiswanti dan John Wood? Kata para bijak, tidak ada kata terlambat untuk memulai. Mari kita mulai melangkah, setapak demi setapak mengikuti jejak mereka.


Saturday, October 23, 2010

Internet dan Sedekah

Catherine Cook
Setahu saya, setidaknya ada 3 jutawan (dolar) di AS yang berhasil mendapatkan uang 1 juta dolar pertamanya dibawah usia 25 tahun. Semuanya mendapat uang dari dunia maya internet, dan semuanya (Catherine Cook, Michael Dell dan Mark Zuckerberg) adalah para dermawan dan atau memfasilitasi banyak orang untuk menjadi dermawan. 
Mark Zuckerberg pendiri dan CEO website Facebook telah mendapat kekayaan 1 juta dolar sebelum berumur 25 tahun.  Pada tahun ini dia  menyumbang 100 juta dolar ke Newark New Jersey school district. Michael Dell pendiri Dell Computer sudah meraup jutaan dolar ketika berumur 20 tahun. Melalui Michael and Susan Dell Foundation, yang didirikan pada tahun 1999, mereka banyak memberikan sumbangan di bidang pendidikan dan kesehatan anak.
Berbeda dengan Mark Zuckerberg dan Michael Dell yang mendapat kekayaan dari internet dan kemudian menyumbangkan sebagian kekayaannya untuk kegiatan amal, Catherine Cook (juga jadi jutawan sebelum umur 25 tahun)  pendiri MyYearbook.com , telah berhasil membuat website myyearbook sebagai ladang amal. MyYearbook adalah sebuah jaringan sosial website yang digemari para remaja dan merupakan salah satu dari 25 website yang paling banyak dikunjungi . MyYearbook membuat dirinya berbeda dari website jaringan sosial lainnya dengan memungkinkan anggotanya untuk dapat bertemu atau mendapat teman baru. Caranya dengan menciptakan profile, berinteraksi dengan ngobrol (chatting), mengirim hadiah "bohongan", bermain games, dll.
Salah satu ciri dari website myyearbook adalah memfasilitasi anggotanya untuk memberi sumbangan. Sumbangan individual yang kecil karena dikalikan dengan jutaan orang yang menyumbang membuat sumbangan mereka menjadi bermakna. Setiap akhir bulan, Myyearbook menukarkan sumbangan virtual money dari para anggota dengan dolar beneran dan menyalurkan sumbangan tersebut sesuai keperuntukannya.
Sejak bulan Januari 2008 myyearbook melalui program "akhiri kelaparan di dunia" menyumbang sekitar Rp 270 juta kepada World Food Programme (http://www.wfp.org/). Sejak Januari 2008, dalam program stop pemanasan global sebesar Rp 190 juta (http://www.fightglobalwarming.com/) , dalam program selamatkan hutan tropis sebesar Rp 220 juta (http://www.conservation.org/) , dalam program lawan kanker sebesar Rp360 juta (http://www.alexslemonade.org/), alam program beri makan binatang sebesar Rp 360 juta (http://www.nsalamerica.com/) , dan beberapa program lainnya.
Di Indonesia, dimana sebagian besar penduduknya belum kaya namun punya kesadaran menyumbang yang cukup besar, saya kira internet merupakan media terbaik untuk menggalang sedekah. Pekerjaan rumah bagi kita adalah menjawab pertanyaan "bagaimana caranya?" 
Di RB Umiyah kita ingin agar sumbangan untuk wakaf (buat beli pasir, semen, dll untuk bangun gedung; bisa juga buat beli alat kesehatan) dapat disalurkan melalui rekening Britama. Sumbangan untuk wakaf, meskipun sedikit, namun dari banyak orang, akan dikumpulkan untuk membeli sesuatu yang sifatnya tahan lama sehingga diharapkan pahalanya juga akan dapat mengalir berkelanjutan. Sedangkan sumbangan untuk membiayai kegiatan operasional akan dikumpulkan dalam rekening lain (yang masih dalam proses) sehingga jelas arah pemanfaatannya.

Friday, October 22, 2010

Orang biasa yang melakukan hal hal luar biasa (3)

Andrea Ivory
Bersenjatakan papan clipboard, selebaran dan semangat tinggi, Andrea Ivory (50 tahun) yang energetic membawa timnya mengunjungi perkampungan masyarakat miskin di negar bagian Florida, Amerika Serikat. Meskipun mereka bekerja secara santai, namun misinya serius: mencegah ibu ibu dari kematian akibat kanker payu dara dengan mendeteksi kanker payu dara sedini mungkin. Mereka menyediakan pemeriksaan mammografi gratis bagi ibu ibu dari keluarga miskin berusia 35 tahun keatas yang tidak mempunyai asuransi kesehatan.
Pada tahun 2006, Andrea Ivory yang pernah terkena kanker payu dara, mendirikan Florida Breast Health Initiative (FBHI). Setiap akhir pekan di musim semi dan musim gugur, Andrea Ivory dan beberapa sukarelawan (mahasiswa dan ibu ibu) mengunjungi perkampungan miskin di wilayah selatan negara bagian Florida. Mereka, dengan memakai kaos seragam, mendatangi rumah satu persatu untuk memberikan penyuluhan tentang kanker payu dara.
Cara kerjanya cukup sistimatik. Pada 3 minggu pertama setiap bulannya, Andrea Ivory bersama timnya mengunjungi ibu ibu di suatu perkampungan. Mereka mengetok setiap pintu, satu demi satu dan memberikan penyuluhan tentang kanker payu dara. Pada minggu terakhir setiap bulannya, dengan bekerja sama dengan rumah sakit setempat, sebuah kendaraan yang membawa alat mammografi datang ke perkampungan tersebut dan melakukan pemeriksaan mamografi. Sejak tahun 2006, telah lebih dari 29.000 rumah dikunjungi dan 500 ibu mendapatkan pemeriksaan mammografi secara gratis. Andrea percaya bahwa deteksi dini kanker payu dara adalah cara paling efefktif memerangi kanker payu dara.
Sebagai bekas penderita kanker payu dara, Andrea Ivory tahu bahaya kanker payu dara dan tahu bahwa deteksi kanker dini merupakan cara paling jitu mencegah kematian akibat kanker payu dara. Keprihatinanannya akan banyaknya wanita yang tidak tahu atau tidak mampu membayar beaya pemeriksaan mammografi mendorongnya untuk mendirikan Flrorida Breast Health Initiative.
Di Indonesia, kita punya Bapak Ruswandi, pendiri Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalasemia. Sebagai orang tua penderita thalasemia, Bapak Ruswandi merasakan benar kesulitan yang dialami orang tua dalam hal penyediaan dana untuk memperpanjang umur sang buah hati. Hampir tiap bulan, bahkan ada yang kurang dari satu bulan, para orang tua harus bolak-balik rumah sakit untuk menemani anaknya memperoleh transfusi darah. Sentuhan tulus dari seorang ayah yang pernah merasakan apa yang dirasa para orang tua penderita mampu menggalang mereka untuk mendirikan suatu perhimpunan. Namanya, Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalasemia yang berdiri tahun 1984. Sejak tahun 1987, perhimpunan itu berubah menjadi yayasan. Ibu Hartati menambahkan perubahan ini dikarenakan ruang gerak suatu perhimpunan dirasa terlalu sempit.
Yayasan yang dipusatkan di RSCM ini bertujuan untuk mengurangi permasalahan yang dihadapi penderita dan orang tua penderita thalasemia. Untuk mempertahankan hidup, penderita harus mendapat transfusi darah hampir tiap bulan bahkan kurang dari itu. Mereka juga membutuhkan obat bernama desferal. Kesemuanya membutuhkan biaya yang tidak kecil. Yayasan Thalassemia Indonesia berusaha membantu penderita dari keluarga tidak mampu, serta memberikan penyuluhan tentang penyakit thalassemia dan cara pencegahannya. 
Adakah kita atau keluarga kita yang pernah atau sedang menderita penyakit berat? Mungkin hal tersebut merupakan cara Tuhan mengajak kita meniru jejak bapak Ruswandi atau Andrea Ivory. Mari kita ikuti jejak orang orang biaya yang mampu melakukan hal hal luar biasa.

Tuesday, October 19, 2010

Orang biasa yang melakukan hal hal luar biasa (2)

Efren Penaflorida dilahirkan pada tahun 1981. Ayahnya bekerja sebagai sopir yang kemudian membuka usaha dengan berjualan mie. Efren dan keluarganya tinggal di daerah kumuh dekat pembuangan barang bekas/sampah di kota Cavite, Pilippina. Seperti juga teman teman seusianya, dimasa kecil Efren juga sering bermain diantara sampah yang berserakan dan berenang di air kotor. 
Pada tahun 1997, ketika berumur16 tahun, Efren bersama teman teman SMU-nya membentuk sebuah group yang berkampanye mengajak anak anak menjauh dari gang anak jalanan. Groupnya juga melakukan  kegiatan pengembangan diri dan pengembangan bakat serta memberikan pelayanan masyarakat bagi anak anak dari keluarga tidak mampu yang tinggal di daerah kumuh. Mereka menamai group tersebut sebagai Dynamic Teen Company.
Dynamic Teem Company mulai sebagai klub persaudaraan yang beranggotakan sekitar 20 orang. Mereka kemudian bekerja sama dengan Club 8586, sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di daerah tersebut. Bersama mereka kemudian memulai kegiatan yang mereka beri nama "pushcart classroom" (ruang kelas gerobak dorong), dimana gerobak diisi dengan bahan belajar mengajar seperti buku, pena, meja dan kursi dan membuka kelas di pekuburan atau di dekat tempat pembuangan sampah. Pada tahun 2009, Dynamic Teen Company mempunyai 120 tenaga sukarelawan, 350 murid dan melakukan kegiatan pushcart classroom di 4 lokasi.


Di Indonesia kita punya ibu kembar, Sri Rosiati (Rosi) dan Sri Irianingsih (Rian).   Rian yang pernah menjadi pebisnis properti sukses dan Rossy sang dokter telah memutuskan untuk turun tangan langsung ke lapangan. Bermula dari sekedar membuka sekolah informal untuk mengajarkan membaca dan menulis, kini dua perempuan yang akrab dipanggil Ibu Kembar itu telah berhasil membuka Sekolah Darurat mulai dari bangku TK hingga SD. Sekolah itu tidak hanya memberikan fasilitas belajar gratis namun juga menjadi sentra peningkatan kualitas hidup anak-anak. Kiprah dua ibu yang mengaku tak pernah tahu persis berapa biaya yang telah mereka keluarkan untuk mengurusi ribuan anak miskin itu memang telah diakui publik. Ibu Kembar serta Sekolah Darurat Kartini telah sangat populer bahkan fenomenal. Pasalnya, selain bergerak mandiri dengan merogoh dana dari kocek sendiri, gerakan Ibu Kembar terbilang paling masif dan kontinyu. Ribuan anak dari keluarga proletar telah berhasil menemukan kembali harapan masa depannya. Pada 2004, tak kurang 2.000 anak terdaftar di Sekolah Darurat Kartini. Pendidikan telah memberikan alternatif bagi anak-anak yang semula tak memiliki banyak pilihan untuk merajut masa depannya itu.  Aksi sosial Rosi dan Rian pantas diacungi jempol. Maklum, ibu kembar kerap menyambangi lima sekolah darurat miliknya. Bahkan, mereka pun turut mengajar. Hebatnya lagi, untuk mem¬biayai kegiatan sekolah darurat itu, ibu kembar merogoh kocek pribadinya.
Efren Penaflorida dan ibu kembar telah bergerak ketika orang orang lain hanya bicara. Mari kita ikuti jejak mereka, jejak langkah orang orang yang berani mengambil jalur yang jarang dilewati, jalur di jalan yang mendaki lagi sulit.

Monday, October 18, 2010

Orang orang biasa yang luar biasa (1)

Pondok Metal
Narayanan Krishnan, sekarang 29 tahun, setiap hari memberi makan kepada sekitar 400 orang miskin di Madurai, India.  Hingga saat ini sudah sekitar 1,2 juta piring makanan (sarapan pagi, makan siang dan malam) dia berikan  kepada para gelandangan, sebagian diantaranya adalah penderita gangguan jiwa yang sudah tidak bisa mengurus dirinya sendiri, serta orang tua yang dibuang keluarganya. Selain membawa makanan, dia juga membawa cermin, gunting rambut dan sisir untuk mencukur rambut dan berewok mereka.Rambut dan berewok yang rapi akan  meningkatkan rasa percaya diri orang orang yang dilayaninya.
Dahulunya, Narayanan adalah seorang chef bermasa depan cerah karena sudah diterima bekerja di jaringan hotel bintang lima di Swis. Sebelum berangkat ke Eropa pada tahun 2002, dia mengunjungi kampung halamannya. Disana dia melihat ada seorang tua yang terkena gangguan jiwa yang memakan kotorannya sendiri. Karena tingginya angka kemiskinan di India, banyak penderita gangguan jiwa yang hidup menggelandang. Pemandangan tersebut telah merubah jalan hidupnya. Dia tinggalkan kehidupan normalnya sebagai chef dan hidup menuruti panggilan jiwanya. Narayanan kemudian mengambil uang tabungannya, sekitar US$ 2500, untuk mendirikan Akshaya Trust, dan mulai memberikan makan gratis kepada para gelandangan.Hingga kini, setiap hari sejak jam 4 pagi, Narayan beserta timnya berangkat dengan mobil sumbangan membagikan makanan kepada para gelandangan yang tinggal dibawah jembatan, di emper bangunan dan di sekitar candi
Biaya operasional pemberian makan tersebut mencapai sekitar Rp 3 juta per hari. Padahal sumbangan yang rutin mereka terima terima hanya cukup untuk 22 hari. kekurangannya ia tutup dari hasil kontrakan rumahnya yang dia dapatkan dari kakeknya. Kini Narayanan tinggal di dapur Yayasan Akshaya yang sederhana bersama dengan beberapa orang karyawan lainnya. Narayanan tidak menerima gaji, dia hanya hidup dari tangan kemulut. kehidupannya ditanggung oleh kedua orang tuanya. 
Di India ada Narayanan Krishnan, di Pasuruan, Jawa Timur ada KH Abu Bakar Kholil, pengasuh Pondok Metal dari Desa Rejoso Lor, Pasuruan, Jawa Timur dan di Sidoarjo ada Ustadz Muhammad Choirul Dholeh Effendi pengasuh Pondok Pesantren Millinium. Pondok Metal memiliki santri atau santriwati yang  rata-rata mengidap penyakit sosial dan psikologi kelas berat.Pondok Metal berdiri sejak 1999 di atas lahan sekitar 9,5 hektare. Awalnya pendirian pondok ini mengkhususkan diri pada santri atau santriwati yang terjerat kasus narkoba. Namun, dalam perkembangannya, banyak juga wanita hamil pranikah, korban fitnah santet, dan orang-orang gila yang ditampung di pondok ini.
Pada tahun 2005 jumlah orang dengan gangguan jiwa yang ditampung di Pondok Metal ada sekitar 340 orang. Setiap hari juru masak pondok harus menanak nasi sekitar 90 kilogram sampai satu kuintal. Nasi sebanyak itu untuk memenuhi kebutuhan makan sekitar 340 santri gangguan jiwa, santri narkoba, santri pranikah, dan santri korban fitnah santet. Untuk jumlah santri narkoba mencapai sekitar 1.000 orang sejak pondok berdiri 1999 sampai awal tahun ini. Sedangkan santri wanita hamil pranikah dan melahirkan di pondok sebanyak 79 orang. 
Anak asuh pesantren Millnium
Ustadz Muhammad Khoirul Sholeh Efendie, adalah pengasuh Pondok Pesantren Millinium Roudlotul Faizin di Jalan Raya Tenggulunan, RT 08/RW 06, Kecamatan Candi, Sidoarjo.Di pesantren seluas 79 x 20 meter ini Khoirul mengasuh sekitar 150 anak yatim dan papa. Pesantren tersebut juga mengasuh bayi bayi yang dibuang oleh orang tuanya. 
Narayanan Krishnan, Ustadz Muhammad Choirul Shaoleh Effendie dan KH Abdullah Kholil adalah contoh dari orang orang biasa yang luar biasa. Orang orang biasa dalam arti bukan pejabat, pengusaha besar, atau oarng yang mendapat dukungan fasilitas pemerintah. Mereka dengan segala keterbatasannya telah mampu menghasilkan sesuatu yang nyata nyata bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Di dunia dimana keberhasilan diukur dari banyaknya materi, mereka telah berani memilih jalannya sendiri. Mereka berani memilih kriteria sukses yang bersifat non-materiil. Saya kira banyak juga manusia Indonesia seperti KH Abdullah Kholil dan ustadz Muhammad Choirul Sholeh Effendie yang berada disekitar kita yang tidak terekspose oleh media massa. Mari kita belajar dari mereka. Kita kurangi selebritis dari idola kita dan memperluas idola kita dengan mereka mereka yang berani mengambil jalur yang berbeda, jalur yang sulit dan mendaki. Jalur yang jarang dilewati.
Bila kita belum bisa mengikuti mereka, adakah sesuatu yang bisa kita lakukan untuk mendukung mereka? 

Saturday, October 16, 2010

Cegah kerusuhan sosial dengan berbagi

Ada kaitan yang erat antara tingginya angka kejahatan, kerusuhan sosial, dan juga derajat kesehatan masyarakat  di suatu wilayah dengan tingkat kesenjangan sosial di wilayah tersebut. Semakin rendah kesenjangan sosial, semakin rendah angka kriminalitas. Begitu pula dengan tingkat kerusuhan sosial. Dilain pihak, semakin rendah kesenjangan sosial semakin tinggi derajat kesehatan masyarakatnya. 
Kerusuha yang terjadi di Tarakan belum lama ini, salah satu akar masalahnya adalah adanya kesenjangan sosial. Pemalakan terhadap warga perumahan di sekitar BSD dan Pamulang yang mengangkut barang (furniture, bahan bangunan) juga terjadi karena tingginya kesenjangan sosial antara pendatang dengan penduduk lokal. Kita bisa mencari kambing hitamnya pada pembangunan ekonmi yang tidak memihak pada orang miskin, budaya masyarakat lokal, pendidikan rendah, dan lain lain. Semua itu memang berkontribusi terhadap timbulnya kesenjangan sosial. Namun, kita sering lupa bahwa kurangnya kepedulian dari pendatang terhadap pendudk lokal juga ikut berkontribusi terhadap terjadinya kriminalitas maupun kerusuhan sosial tersebut. Pada tingkat lokal, saya kira, kurang kepedulian tersebut malah merupakan faktor paling dominan bagi timbulnya pemalakan ataupun kerusushan.
Coba perhatikan. Di komplek perumahan dimana masyarakatnya membantu masyarakat sekitar, pemalakan dan gesekan sosial antara mereka jarang terjadi. Penduduk perumahan elite Vila Cinere Mas memberi bantuan (bea siswa) dan santunan bagi guru 7 sekolah dasar di sekitar komplek perumahannya. Panti Asuhan di komplek perumahan Reni Jaya , Pamulang menyantuni anak anak kurang mampu dari perkampungan sekitarnya.
Pada tingkat indidvidu atau keluarga, banyak hal hal kecil yang bisa dilakukan untuk membantu individu atau keluarga kurang mampu yang ada di sekitarnya. Mulai dari membantu biaya sekolah (meskipun sekolah gartis, ada saja biaya tambahan yang diperlukan baik oleh sang anak maupun sekolah), menyediakan koran/bacaan bermanfaat di pangkalan tukang ojek (agar mereka dapat memanfaatkan waktu luangnya secara lebih positif), membuka rumah baca, mengajari mereka bahasa Inggris atau komputer, mengundang mereka ketika anak kita ulang tahun, hingga ke hal hal yang lebih institusional dan berkelanjutan. Warren Buffett dan Bill Gates telah berhasil mengajak 40 orang terkaya Amerika untuk menyumbangkan minimal 50% kekayaan mereka untuk kegiatan sosial.
Sebenarnya setiap kebaikan yang kita tanam, kita akan mendapatkan balasan kebaikan juga. Biasanya dari arah yang tidak kita duga sebelumnya. Bahkan kebanyak balasan tersebut berlipat ganda. Seperti kalau kita menanam biji mangga, setelah tumbuh besar, kita bisa memetik mangga berlipat ganda dari biji mangga yang kita tanam.
Sebagai ilustrasi saya kutipkan pengalaman seorang keluarga muda yang mengajari anak yatim belajar komputer yang dimuat di Wisata Hati Online.
"alhamdullilah syukur ku ucapkan pada allah, setelah satu tahun kami menikah, kami belum juga mendapat keturunan, sempat terpikir apakah ada masalah dengan kesuburan kami, dan sudah banyak tetangga yang mencibir bahwa istri saya mandul, setiap istri saya mengalami datang bulan, dia selalu menangis, akhirnya saya mencoba memutuskan untuk bersedekah kepada anak yatim bulan ramadhan, kami mengundang anak yatim untuk buka puasa bersama, alangkah senangnya hati kami melihat anak anak itu makan dengan lahap, dan selama bulan ramadhan kemarin saya mengundang anak yatim dan dhuafa untuk les bahasa inggris dan komputer di rumah saya, dan kami pilih anak yang paling pintar untuk kami beri hadiah sebuah komputer kesayangan kami,  dan setelah 1bulan setelah ramadhan alhamdulilah istri saya hamil dan dalam masa kehamilan istri saya ini luar biasa rezeki yang saya terima hampir setiap hari penghailan dari jual & servis komputer saya 200rb-500rb perhari ( LUAR BIASA )"
Semoga bermanfaat.



Friday, October 15, 2010

Jenis hutang mana yang anda punya?

Hutang ya hutang, dan semua hutang itu buruk. Itu menurut saya yang awam dibidang keuangan. Ternyata, menurut ahlinya, hutang bisa diklasifikasikan  kedalam hutang baik, hutang buruk dan hutang jahat. Lha, kalau bukan ahli keuangan kok berani-beraninya menulis tentang "mengelola hutang"? Saat ini negara kita terbelit hutang dan banyak orang yang saya kenal juga terlibat hutang. Saya merasa, ilmu tentang mengelola hutang yang banyak tersedia secara gratis di internet perlu disebar luaskan. Menurut salah satu hadis Nabi Muhammad SAW, pahala dari ilmu yang bermanfaat akan terus mengalir meskipun kita sudah meninggal. Siapa tahu tulisan ini bisa ikut menyumbang dalam menciptakan masyarakat yang bebas hutang. Syukur kalau semua orang Indonesia tidak hanya bisa bebas hutang, tapi juga menjadi pembayar zakat dan pemberi sedekah serta pemberi wakaf. 
Saya pernah dan sedang punya hutang baik. Rumah pertama yang saya punyai, saya beli dengan kredit kepemilikan rumah (KPR BTN) dengan bunga 9% per tahun. Pada tahun 1980an, KPR BTN untuk rumah dibawah tipe 70 mendapat subsidi pemerintah sehingga bunganya bisa dibawah bunga pasaran. Tanpa KPR BTN, saya pasti kesulitan membeli rumah. Saya kira itu salah satu hutang yang bisa dikategorikan kedalam hutang baik. Secara syariah, saya tidak tahu apakah itu termasuk riba atau tidak. Saat ini, saya berlangganan skype (telepon internet) dengan memakai kartu kredit. Saya sangat membutuhkan telpon internet dan setahu saya tidak bisa dibayar dengan uang kontan atau berlangganan bulanan. Terpaksa saya bayar dengan kartu kredit. Meskipun demikian, setiap bulan tagihan tersebut selalu secara otomatis saya lunasi dari tabungan saya sehingga saya tidak perlu membayar bunganya. Saya pikir, ini juga bisa dikategorikan kedalam hutang baik.
Hutang yang jahat adalah hutang yang kita pinjam dari rentenir yang bunganya sering mencapai 10% per bulan. Hutang dari kartu kredit dengan bunga mencapai 4% per bulan juga saya kategorikan kedalam hutang jahat. Terutama bila sampai kita hanya bisa membayar cicilan minimalnya dan  hutang kita pada kartu kredit tersebut melilit leher kita. Hutang tersebut saya kategorikan sebagai hutang jahat. 
Hutang buruk ada diantara hutang jahat dan hutang baik.Bila bunganya dibawah 2% perbulan dan jumlah cicilannya tidak melebihi sepertiga penghasilan kita, maka hutang tersebut bisa dikategorikan kedalam hutang buruk. Hutang untuk nyicil kendaraan (mobil dan motor), hutang untuk bisnis, hutang untuk membiayai kuliah, termasuk dalam kategori ini. Tentang biaya kuliah ini saya terus ingat pengalaman saya. Dulu saya rajin memotong 10% penghasilan saya untuk saya tabung buat persiapan anak kuliah ke perguruan tinggi. Awalnya, tabungan tersebut cukup untuk membiayai anak saya hingga selesai kuliah. Tapi dengan adanya kebijakan otonomi perguruan tinggi, tabungan tersebut tidak lagi mencukupi. Bahkan untuk membiayai uang gedung/pembangunannya sajapun tidak cukup. Keponakan saya harus bayar Rp 40 juta sebagai uang pembangunan masuk Fakultas Hukum disalah satu universitas negeri di pulau Jawa.
Bila anda punya hutang dan berniat melunasinya, apa yang harus dilalukan? Pertama pelajari dulu tentang jenis hutang hutang anda. Konsentrasikan untuk membayar hutang dengan bunga paling besar.Bila anda punya hutang dari beberapa sumber, utamakan untuk segera melunasi hutang dengan bunga terbesar. Bayar hutang yang lain dengan cicilan minimal. Bila perlu, tarnsfer hutang dengan bunga tinggi ke hutang dengan bunga lebih rendah. Misalnya, bila anda punya hutang pada kartu kredit dengan bunga tinggi, namun anda bisa mendapat hutang dari bank dengan bunga yang lebih rendah, maka tutuplah hutang kartu kredit anda tersebut dengan membuat hutang ke bank dengan bunga lebih rendah. 
Kedua, pelajari pola konsumsi dan cara pembayaran anda. Jangan gunakan kartu kredit untuk membeli hal hal kecil (belanja mingguan ke pasar swalayan, makan di restoran, dll) yang bisa anda bayar secara kontan. Potong semua pengeluaran yang tidak perlu (misalnya: ganti HP setiap ada model baru keluar, dll). Upayakan agar sebisa mungkin hidup tidak lebih dari 70% (syukur bisa 50%) dari penghasilan anda. Upayakan minimum 30% penghasilan dipakai untuk bayar hutang. Gunakan semua pendapatan tambahan (bonus, sisa uang perjalanan dinas, dll) untuk membayar hutang. Bila anda punya tabungan, terutama bila bunganya lebih rendah dibanding bunga hutang anda, gunakan tabungan anda untuk membayar hutang. Tidak ada gunanya punya tabungan bila bunganya lebih rendah dari bunga hutang anda. Bila kedaan gawat darurat terjadi, bukankah anda masih bisa dapat pinjaman?
Ketiga perbanyak istighfar, baca doa penghapus hutang, laksanakan sholat tahajud dan sholat dhuha. Ustadz Yusuf Mansyur menganjurkan agar kita memberi sedekah kepada orang yang lebih membutuhkan dari anda. Banyak kisah tentang keajaiban sedekah yang bisa anda tiru. Salah satunya yang termasuk saya sukai bisa di klik disini. Namun ingat, sedekah sebaiknya terlebih dahulu diberikan ke kaum kerabat (termasuk orang tua) yang membutuhkan, baru ke yang lainnya.
Keempat, cari tambahan penghasilan.Saya kira ini saran yang paling sulit. Saya sendiri tidak punya rumus yang benar benar jitu untuk mendapatkan tambahan penghasilan yang bisa berlaku untuk siapapun dalam situasi seperti apapun. Meskipun demikian, saya percaya, bila ketiga saran saya tersebut diatas dituruti, insya Allah, hutang anda akan dapat anda lunasi.



Jihad kecil-kecilan

Banyak cara mudah dalam beramal sholeh. Menyingkirkan duri di jalan, sebagai contoh, sudah merupakan amal sholah dan menunjukkan keimanan. Kegiatan amal sholeh lainnya, yang jauh lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan menyingkirkan duri, adalah mendirikan  Rumah Baca Kobar oleh Bapak Suroto S. Toto  di desa Kalimiru, Bayan. Mas Agus Syafii mengembangkan Rumah Amalia. Jihad fisabilillah dengan harta dan jiwa adalah amal sholeh yang paling tinggi nilainya.
Saya termasuk pengagum Dompet Dhuafa (DD), sebuah lembaga amil zakat nasional yang mampu menggalang dan menyalurkan zakat, infak dan sedekah hingga puluhan milyar rupiah. DD bermula dari kegiatan penggalangan dana karyawan Harian Republika yang kemudian berkembang menjadi salah satu lembaga amil zakat terbesar di Indonesia. Mereka bisa menjadi besar karena dukungan dari banyak orang yang menyumbang, baik secara moril , tenaga maupun materiil. Agar bisa semakin berkembang, RB Umiyah juga memerlukan banyak dukungan moril, tenaga dan materiil. Banyak hal bisa dilakukan, yang  insya Allah bernilai amal sholeh ,dan sekaligus membuat RB lebih bermanfaat bagi masyarakat tidak mampu. 
Beberapa kegiatan yang terlintas di otak saya adalah:
  • Mempromosikan website ini ke teman teman anda. Syukur kalau disertai dengan anjuran untuk menyumbang atau berwakaf. Insya Allah pengurus Yayasan/RB adalah orang orang yang amanah.
  • Setiap selesai sholat wajib, mendoakan RB Umiyah agar semakin sukses dan berkah, mendoakan para donator/petugas RB dan pengelola Yayasan.
  • Memperkenalkan keberadaan RB Umiyah kepada teman/sanak saudara yang tinggal di sekitar lokasi di desa Lugosobo, Purworejo. Bisa disampaikan kepada mereka bahwa tidak ada persyaratan administrasi apapaun. Bila pasien punya dana, silahkan memasukkan ke kotak amal seikhlasnya. Petugas tidak akan melihat berapa uang yang dimasukkan ke kotak amal.
  • Membantu transportasi pasien dari keluarga tidak mampu untuk berobat ke RB dan Poli Umum Umiyah
  • Kerja bakti membersihkan lingkungan RB 
  • Bila anda seorang petugas kesehatan, ikut berpraktek dan memberikan pelayanan kesehatan.
  • dll
RB Umiyah adalah ladang amal yang terbuka buat siapa saja untuk bergabung. Mari kita berlomba-lomba menanam untuk akhirat.

Berita Peresmian RB Umiyah di Koran Suara Merdeka

Peresmian RB Umiya h ternyata diliput dikoran lokal Jawa Tengah Suara Merdeka dan di Berita Daerah Kabupaten Purworejo. Berikut ini saya "copy paste" berita tersebut

Biaya Kesehatan Mahal


Dibuka Rumah Bersalin untuk Dhuafa

Purworejo, CyberNews. Mahalnya biaya kesehatan saat ini membuat banyak rakyat miskin tidak mampu mengakses layanan kesehatan dengan layak. Termasuk ibu-ibu hamil dari keluarga kurang mampu yang seringkali kesehatannya tidak terjaga selama kehamilan. Termasuk proses persalinan juga tidak mendapat penanganan secara memadahi.

Berdasarkan pada latar belakang kondisi tersebut, Yayasan Islam Ummy membuka rumah bersalin (RB) yang dikhususkan untuk memberikan pelayanan kepada kaum dhuafa. RB yang diberi nama Umiyah itu diresmikan di gedung barunya jalan ring road utara Kelurhan Lugosobo, Kecamatan Gebang, Purworejo, Minggu (11/7) siang.

Peresmian yang ditandai dengan pemotongan pita oleh donatur utama Hj Sumarni itu dihadiri Kepala Bappeda Medi Priyono SH, Kepala Bappermades Drs Sutrisno MSi, perwakilan Dinkes, jajaran Muspika serta warga sekitar.

Pembina Yayasan Islam Ummy H Elok Heru Wibowo SE dan Gunawan Setiadi menjelaskan, RB tersebut akan melayani ibu-ibu hamil dari kaum dhuafa di Purworejo.

"Layanan kesehatan untuk dhufa inilah yang membedakan dengan RB lainnya," katanya.

RB Umiyah itu, sambungnya, memang didirikan dengan misi utamanya adalah social ibadah dan pengabdian. Pasien kaum dhuafa yang datang tidak dipatok biaya pasti.

"Kami tidak menentukan biayanya, tapi sukarela. Bahkan warga yang benar-benar tidak mampu bisa digratiskan," katanya.

Gunawan Setiadi menambahkan, RB yang menempati lahan seluas 1.000 meter persegi itu nilai investasinya sekitar Rp 900 juta. Untuk sementara, di RB itu disediakan satu dokter, satu perawat, tiga bidan dan sejumlah tenaga administrasi dan kebersihan.

Di RB tersebut tersedia satu bangsal untuk lima pasien, kamar bayi, kamar operasi, ruang periksa, gudang obat, ruang administrasi. RB itu dalam waktu dekat juga akan melengkapinya dengan peralatan medis untuk operasi Caesar.

"Ke depan akan kami kembangkan sebagai balai pengobatan," tandasnya

( Nur Kholiq /CN26 )

Berita dari web pemda kab Purworejo

RB Umiyah Untuk Kaum Duafa


Purworejo, Selasa, 20 Juli 2010 Biaya kesehatan yang sangat tinggi membuat rakyat miskin tidak mampu mengakses layanan kesehatan dengan baik. Termasuk bagi ibu-ibu hamil dari keluarga kurang mampu, yang sering tidak terjaga kesehatannya selama hamil hingga proses persalinan.

Kondisi tersebut membuat Yayasan Islam Ummy membuka Rumah Bersalin (RB), yang khusus melayani kaum duafa. RB yang diberi nama Ummiyah itu, diresmikan di gedung baru jalan ring road utara Kelurahan Lugosobo Kecamatan Gebang (11/7).

Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh donatur utama Hj Sumarni. Tampak hadir Kepala Bappeda Medi Priyono SH MM, Kepala Bapermasdes Drs Sutrisno MSi, instansi terkait dan warga sekitar.

Pembina Yayasan Islam Ummy, H Elok Heru Wibowo SE dan Gunawan Setiadi menjelaskan, RB tersebut akan melayani ibu-ibu hamil dari kaum duafa di Purworejo. ”Layanan kesehatan inilah yang membedakan dengan RB lainnya,”katanya.

RB Umiyah memang didirikan dengan misi utama adalah sosial ibadah dan pengabdian. Pasien kaum duafa yang datang tidak dikenai biaya pasti. ”Kami tidak menentukan biayanya, tapi sukarela. Bahkan warga yang benar-benar tidak mampu bisa digratiskan,”sambungnya.

Gunawan Setiadi menambahkan, nilai investasi RB Ummiyah yang menempati lahan 1.000 m2 sebesar Rp 900 juta. Untuk sementara, RB Ummiyah menyediakan satu dokter, satu perawat, tiga bidan dan sejumlah tenaga administrasi dan kebersihan.

RB Ummiyah juga baru memiliki satu bangsal untuk lima pasien, kamar bayi, kamar operasi, ruang periksa, gudang obat dan ruang administrasi. Dalam waktu dekat akan melengkapi peralatan medis untuk operasi caesar. ”Kedepan kami kembangkan sebagai balai pengobatan,”tandasnya seraya mengharapkan keberadaan RB Ummiyah bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.

Thursday, October 14, 2010

Penghasilan tambahan: benahi pola pikir

Di Indonesia, seperti juga dikebanyakan negara berkembang, gaji pegawai negeri sipil tidak mencukupi. Setidaknya itu yang saya alami beberapa puluh tahun yang lalu. Hal yang sama juga dialami oleh PNS dari Vietnam dan beberapa negara Afrika yang pernah saya temui.
Ketika masih di puskesmas, meskipun tidak banyak, saya mendapatkan tambahan penghasilan dari praktek sore. Banyak kenangan saya tentang praktek sore di Puskesmas. Saat itu, di kecamatan tempat saya ditugaskan belum ada listrik. Pernah suatu malam saya dipanggil untuk mengobati seorang pasien di desa tetangga yang cukup jauh. Jalan masih tanah, sebagian becek dan melewati kuburan. Selesai mengobati pasien, sudah hampir tengah malam. Saya harus kembali ke rumah. Keluarga pasien menawarkan diri untuk mengantar, namun saya gengsi untuk menerimanya. Masak laki-laki kok pulang sendiri tidak berani. Jadilah saya kemakan gengsi, harus pulang sendiri, di tengah malam sepi dan harus melewati kuburan. Saya ingat, bila hanya karena uang, pasti sudah saya tolak panggilan tersebut.
Di Jakarta, saya tidak lagi buka praktek dokter. Saya mendapat tambahan penghasilan dari mengajar di program S2 di salah satu universitas swasta. Pernah juga membantu seorang konsultan, gaji dia sebagai konsultan dibagi dua dengan saya. Lumayan, saya dapat bagian Rp 12,5 jt per bulan, yang masih ingat sampai sekarang. Koran Kompas juga pernah beberapa kali memuat tulisan saya. Saya juga cukup banyak mendapat tambahan penghasilan dari perjalanan ke luar negeri untuk menghadiri pertemuan internasional yang dibiayai oleh salah satu organisasi internasional. Waktu itu kita boleh menginap dirumah teman, tidak harus tidur di hotel. Alhamdulillah, sisa dolar yang saya terima dari mengikuti pertemuan internasional bisa lebih besar dari sebulan gaji PNS. Tambahan penghasilan bisa kita dapatkan dari  berbagai sumber, sebagian besar malah dari sumber yang terkait dengan profesi atau keahlian kita. Saya tidak harus tanam modal diluar bidang keahlian saya.
Melihat kebelakang pengalaman dalam mendapatkan tambahan penghasilan tersebut, saya ingin berbagi beberapa  hal yang mudah mudahan bermanfaat untuk anda sekalian, khususnya bagi anda yang masih muda dan memerlukan tambahan rezeki.

Benahi pola pikir.
Saya pikir sebelum melangkah lebih lanjut, pertama yang perlu kita benahi adalah pola pikir kita dulu. Tanpa pola pikir yang benar, kita bisa mengambil jalan yang salah. Pola pikir pertama yang perlu kita tanamkan adalah adalah bahwa rezeki itu dari Allah semata dan Dia juga yang melapangkan dan menyempitkan rezeki. Salah satu kesalahan yang banyak ditemui adalah menganggap bahwa rezeki itu hanya terkait dan  ditentukan oleh kemampuan kita. Memang ada keterkaitan antara penghasilan dengan kemampuan seseorang, namun korelasi tersebut tidak linier (tidak selalu berbanding lurus). Jarang sekali orang bodoh bisa kaya, namun tidak semua orang kaya raya mempunyai otak jenius. Selain itu, jenis kemampuan yang bagaimana yang terkait dengan rezeki, masih belum benar benar diketahui sampai sekarang.
Besar kecilnya rezeki dipengaruhi oleh banyak variabel yang komplek. Tidak ada seorangpun yang dapat memberikan "formula rezeki" tanpa pernah salah dan yang berlaku untuk semua orang dalam segala situasi. Meskipun demikian, bila kita penuhi "syarat-syarat dan kondisi", insya Allah rezeki akan datang juga. Besi saja yang sangat berat, bila dipenuhi "syarat syarat dan kondisiinya" bisa terbang ke angkasa. Bukankah pesawat terbang terbuat dari besi? Saya tidak tahu, saya kira tidak ada orang yang tahu, "syarat dan kondisi apa yang harus dipenuhi" agar rezeki datang dalam jumlah tertentu pada waktu tertentu kepada orang tertentu. Meskipun demikian, kita bisa tahu sebagian syarat dan kondisi agar rezeki datang ke kita. Kita juga tahu bahwa tidak ada kaitan antar rezeki dan kemuliaan disi Tuhan. Ada nabi yang jadi raja dan kaya raya, namun juga ada nabi yang hidup sederhana. Tapi tidak ada nabi yang jadi peminta-minta, bahkan nabi Muhammad SAW tidak mau menerima sedekah. Artinya, kita tidak akan jadi kaya dan mulia dengan meminta-minta.
Pola pikir bagaimana yang akan menjamin bahwa rezeki akan datang kepada kita? Ada beberapa pola pikir yang saya tahu akan dapat bermanfaat dalam mencari rezeki tambahan:
  1. Rezeki sebanding dengan kontribusi kita kepada masyarakat. Bila kita mampu menghasilkan sesuatu yang bernilai, maka cepat atau lambat, kita akan mendapatkan balasan atas kontribusi kita tersebut sesuai dengan nilai yang kita kontribusikan. Kita bisa memanfaatkan facebook secara gratis, meskipun demikian Mark Zukerberg pendiri facebook malah menjadi kaya raya. Facebook mempunyai nilai tinggi karena telah membantu orang membuat/ menghidupkan kembali jaringan sosialnya. Dilain pihak, hampir tidak ada penjual koran eceran yang menjadi kaya karena kontribusi mereka pada kesejahteraan masyarakat juga tidak terlalu besar. Bila sebagai pegawai kita telah bekerja keras sehingga memberikan kontribusi positif pada masyarakat, maka cepat atau lambat, kita akan mendapat kenaikan gaj/pangkat atau mendapatkan pekerjaan ditempat lain dengan gaji lebih besar. Saya belum pernah dengar ada boss yang berkata begini: " Kamu kerja kok malas-malasan, saya naikkan gaji /jabatan kamu ya supaya kamu jadi rajin". Kontribusi dulu, rezeki menyusul. Tingkatkan diri terus agar nilai kontribusi kita meningkat.
  2. Rezeki tidak ditentukan oleh pemerintah atau pemilik perusahaan. Besarnya gaji memang ditentukan oleh pemerintah atau pemilik perusahaan, tapi besarnya rezeki bukan mereka yang menentukan. Saya banyak menemui petugas cleaning service dengan tambahan penghasilan lebih besar dari gajinya karena telah membantu membelikan makanan atau keperluan lain dari karyawan tempatnya bekerja. Bahkan ada office boy yang mempunyai penghasilan Rp 8 jt perbulan. Coba perhatikan saja teman teman disekeliling anda yang banyak mendapatkan penghasilan tambahan (lembur, bonus, dll),  hal hal positif apa yang bisa kita petik dari teman anda tersebut.
  3. Bila gaji kita lebih besar dari kontribusi kita kepada masyarakat maka kelebihan tersebut akan ditarik kembali. Bila kita dapat tambahan secara tidak halal, maka banyak hal bisa terjadi yang menyebabkan uang yang ada ditangan melayang (anak sakit, kecelakaan, dicuri, dll). 
  4. Saya kutipkan beberapa hal yang menyebabkan rezeki yang kita terima menjadi berkah:
  •  Bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah.
  • Belanjakan harta pada jalan yang diredhai oleh Allah.
  • .Berusaha untuk mendapatkan rezeki yang halal.
  • Keluarkan sedekah wajib (zakat) jika sampai nisab dan berikan sedekah sunat kepada orang miskin dan anak yatim.
  • Bersedekah kepada anak yatim atau miskin kalau boleh setiap hari. Carilah anak-anak yatim untuk diberikan. Insyallah akan diganti oleh Allah tanpa kita sedari.
  • Ikhlaskan pemberian atau sedekah hanya kepada Allah bukan mengharapkan pujian dan sebagainya. (Pemberian tangan kanan tanpa diketahui tangan kiri). Sedekah mulakan dengan keluarga sendiri dahulu selepas itu barulah kepada jiran dan orang-orang yang lebih jauh. Jangan anggap pemberian itu hak kita sebenarnya dalam harta kita ada hak mereka.
  • Hulurkan pemberian sunat secara rahsia – tetapi pemberian wajib (zakat) perlu diberi secara terangan sebagai menegakkan syiar Islam.
  • Konsep sedekah: berikan sesuatu yang kita sayangi. Ini jelas dalam ayat Quran Ali Imran ayat 92.
  • Cari harta dunia untuk dijadikan bekalan akhirat (Dunia untuk akhirat – bukan dunia untuk dunia).
  • Amalan yang diberkati ialah hasil peluh sendiri dan juga melalui jualbeli (perniagaan). Menurut Nabi 9/10 (90%) daripada sumber rezeki ialah berpunca daripada perniagaan. Makan gaji mungkin 1/10 sahaja (10%). Nabi Muhammad sendiri sebelum diutus menjadi rasul adalah seorang ahli perniagaan yang jujur, cekap dan amanah. Peniaga yang amanah akan dibangkitkan bersama para Nabi dan Rasul di akhirat kelak. Perniagaan merupakan amalan fardu kifayah. Barang makanan orang Islam sepatutnya dikeluarkan sendiri oleh orang Islam. Kalau tidak ada menjalankan aktiviti ini, seluruh umat Islam berdosa.
  • Hulurkan bantuan kepada janda yang ketiadaan suami.Jangan meminta (uang, dll) kepada manusia, mintalah (rezeki, pekerjaan, dll) kepada Tuhan.
Saya kira anda juga punya beberapa "pelajaran" tentang rezeki yang bisa ditambahkan kedalam daftar tersebut diatas.

Tuesday, October 12, 2010

Panduan Hidup hari ini

Wahai orang orang yang beriman!Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya' (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang diatasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggalah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apapun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang orang kafir. (Al Quran Surat Al Baqarah ayat 264)

Nasehat dari Orang Terkaya di Babylon

Ada sebuah buku klasik karya George Samuel Calson yang berjudul The Richest Man in Babylon yang versi bahasa Inngrisnya dapat anda download secara gratis. Buku tersebut telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Gramedia.
Menurut saya  buku tersebut sangat menarik dan layak dibaca. Buku the Richest Man in Babylon yang saya baca beberapa dasawarsa yang lalu, karena aslinya ditulis tahun 1926, telah mampu menghindarkan saya dari jebakan hutang, meskipun tidak membuat saya kaya raya karena saya tidak menuruti nasehatnya untuk berinvestasi.
Buku ini menarik karena penulis memberikan nasihat keuangan yang dikemas dalam cerita dengan latar belakang situasi negara Babylon, sebuah negara zaman purba di di Timur Tengah.  Dengan menceritakan pengalaman mereka dalam mengelola bisnis dan keuangan, penulis telah mampu memberikan nasihat keuangan dengan cara yang sederhana namun sangat menarik. Nasehat nasehatnya sangat sederhana dan masuk akal, namun budaya berhutang yang tumbuh di masyarakat berbarengan dengan kebijakan negara yang senang berhutang serta bank yang agresif  menjual hutang, menyebabkan banyak orang melupakan prinsip pengelolaan keuangan secara bijaksana dan hati hati. Saya ringkaskan tiga (dari beberapa) nasehatnya yang saya turuti dibawah ini:
  1. Tabung minimal 10% dari total penghasilan. Agar anda bisa menabung, potonglah langsung 10% setiap uang yang anda terima dan masukkan kedalam amplop tabungan. Biasanya, kita akan sulit menabung bila kita menunggu sisa dana di akhir bulan untuk ditabung.
  2. Hiduplah dengan maksimal 90% dari penghasilan anda. Orang yang menghabiskan penghasilannya biasanya karena gaya hidupnya diatas yang seharusnya. Bila ada orang bisa hidup dengan Rp 500 ribu/bulan, bila penghasilan kita memang sebesar itu, tentunya kita seharusnya juga bisa hidup dengan penghasilan Rp 500 ribu/bulan. Mas Arief Budiman, direktur Petak Umpet dalam Menjadi Muslim Jenius menyarankana agar kita hidup dengan 50% penghasilan, 10% ditabung, 20% untuk bayar hutang, dan 20% (didalamnya termasuk 2,5% untuk zakat) untuk sedekah. Bila anda berhutang, perbanyak juga doa untuk mengatasi hutang. Segerakan dan utamakan untuk membayar hutang (dari 20% penghasilan) karena hutang orang yang mati akan jatuh ke ahli warisnya juga.
  3. Cari keberuntungan dengan menjadi "man of action". Jangan suka menunda-nunda. Orang yang siap meraih peluang yang lewat didepannya biasanya akan dapat menggaet keberuntungan juga.
Hingga umur saya yang sudah kepala lima, saya tidak/belum berinvestasi. Saya masih hidup dari uang gajian. Nah, masehat berikutnya, yang belum saya turuti ,adalah inestasikan uang anda. Ada 5 hukum tentang emas/investasi: (yang saya terjemahkan secara bebas): (a) emas senang mendatangi orang yang gemar menabung. Dengan tabungan ditangan, kesempatan yang lewat didepan mata akan bisa dimanfaatkan. (b) emas akan bekerja untuk anda bila anda bisa memperkerjakannya ditempat yang menguntungkan, (c) emas tidak akan meninggalkan anda bila anda hati hati mengelolanya dan mendengarkan nasehat orang yang bijaksana. (d) emas akan lari dari orang yang menanamkan uangnya dibidang yang dia tidak dia kuasai atau tidak menuruti nasehat ahlinya.(e) emas akan lari bila kita tanamkan secara paksa di bidang yang dikira akan dapat memberikan penghasilan secara luar biasa, atau hanya menuruti mulut manis rayuan orang, serta menanamkan uang hanya karena alasan romantis.
Buku klasik lainnya adalah The Science of Getting Rich karya tahun 1910 dari Wallace D. Wattles. Dulu saya pernah lihat terjemahannya di toko buku Gramedia. Salah satu sarannya yang saya ingat di luar kepala adalah banyak banyaklah bersyukur. Di internet anda bisa temui sebuah jaringan yang mempraktekkan prinsip prinsip yang ada di buku tersebut.
Semoga tulisan ini bermanfaat.