Monday, August 29, 2011

Mengamalkan Surat An-Nas dan Surat Al Maun

Saya sangat takjub dengan kekuatan surat An-Nas.

Penodong yang tertangkap polisi
Sekitar 20 tahun yang lalu teman saya (apoteker, pegawai Badan POM) bercerita bahwa didalam angkot yang dia tumpangi terjadi penodongan. Semua penumpang kena todong dan kehilangan barang berharganya, kecuali teman saya tersebut. Penodong tidak meminta apapun kepada teman saya tersebut, padahal dia memakai jam tangan. Ketika saya tanyakan resepnya mengapa hal tersebut bisa terjadi, teman saya bilang bahwa ketika terjadi penodongan dia lalu membaca Surat An Nas berulang kali.

Karena sangat terkesan dengan kejadian tersebut, saya kemudian menceritakan kejadian tersebut kepada beberapa teman yang lain. Salah seorang teman (perempuan, seorang dokter gigi, sekarang menjadi eselon II / setingkat direktur di Kemenkes) kemudian juga mempraktekkannya ketika dia ditodong didalam bis kota.

Karena sesuatu urusan, dia  harus pulang awal dan naik bis kota. Di dalam bis kota (yang tidak terlalu penuh) laki laki yang berdiri didekatnya berbisik agar teman saya tersebut menyerahkan gelang yang dia pakai. Ternyata laki laki tersebut tidak hanya sendirian, ada sekitar 3-4 orang temannya Alhamdulillah, dia ingat cerita saya tentang seseorang yang ditodong di angkot dan bisa lolos karena membaca Surat An Nas. Teman saya kemudian membaca surat An Nas berulang kali.

Ketika bis mengerem mendadak sehingga ada sedikit celah antara dia dan laki laki penodong, teman saya tersebut cepat cepat bergerak dari tempat duduknya dan turun dari bis. Ketika berusaha turun, bersamaan dengan bis yang mengerem mendadak, laki laki tersebut terdorong dan menutupi teman teman lainnya sehingga teman saya tersebut bisa bebas turun dan ganti kendaraan.

Saya juga pernah membaca surat An Naas ketika mobil saya menyenggol mobil milik seorang tentara. Tentara tersebut sudah menyalip saya, turun dan melihat mobilnya. Alhamdulillah, tentara tersebut tidak melihat bekas senggolan sehingga saya dibolehkan jalan terus.

Isi surat An Nas berbeda dengan surat Al Maun. Isi surat An Nas adalah sebuah doa minta perlindungan kepada Tuhan, rajanya para manusia. Sedangkan surat Al Maun mengajarkan kita untuk menolong anak yatim dan memberi makan orang miskin. Bila Surat An Nas sudah terasa kehebatannya dengan dibaca saja, maka kita baru akan bisa merasakan kehebatan Surat Al Maun dengan melakukan perintahnya, yaitu menolong anak yatim dan memberi makan orang miskin.

Sunday, August 28, 2011

Shauna Winmill, berbagi di hari ulang tahun sejak berumur 8 tahun

Amerika adalah negara makmur. Sebagian besar keluarga mampu membelikan anak anaknya mainan. Bagi Shauna, mendapat hadiah mainan dihari ulang tahun adalah hal yang biasa.

Shauna Winmill masih berumur 8 tahun ketika mendengar dari radio bahwa ada keluarga yang tidak bisa membelikan mainan untuk anak anaknya. Hal tersebut sangat aneh baginya. Setelah diterangkan oleh orang tuanya bahwa tidak semua keluarga mampu memberikan anak anaknya mainan, maka dia berniat untuk menyumbangkan semua mainan bekas miliknya dan meminta agar hadiah ulang tahun untuknya dibelikan mainan dan akan dia sumbangkan untuk anak anak dari keluarga tidak mampu. Di tahun pertamnya itu, Shauna bisa memberikan hadiah mainan kepada 5 anak dari keluarga petugas pemadam kebakaran.

Mula-mula orang tuanya mengira bahwa Shauna hanya akan melakukan hal tersebut sekali saja. Namun ternyata, Shauna melakukan hal tersebut setiap tahunnya. Kini diusianya yang ke 27, Shauna bisa memberikan sekitar 450 mainan anak setiap tahunnya.

Tahun ini, Shauna akan melahirkan bayinya yang pertama. Kehidupan sedang sulit di Amerika. Meskipun waktu sudah mendekatai hari ulang tahunnya, Shauna baru bisa mengumpulkan 330 mainan.

Di Indonesia, mulai banyak keluarga yang merayakan ulang tahunnya dengan mengundang anak yatim. Hal ini benar benar menggembirakan. Akan sangat baik bila dihari ulang tahun, kita bisa berbagi terhadap orang orang yang masih kekurangan.

Wednesday, August 24, 2011

Reality changers- menciptakan generasi pertama sarjana

Di keluarga, saya termasuk generasi pertama yang memperoleh gelar sarjana. Kedua orang tua saya hanya mengenyam pendidikan setingkat SMU. Begitu pula dengan istri. Istri saya juga termasuk generasi pertama dikeluarganya yang menjadi sarjana. Mertua saya juga hanya mengenyam pendidikan setingkat SMU. Saya kira cukup banyak orang Indonesia yang lahir setelah kemerdekaan menjadi generasi pertama yang menjadi sarjana.

Kebanyakan teman teman saya yang bekerja di PBB bukanlah generasi pertama yang menjadi sarjana. Sebagian besar orang tua mereka sudah menjadi sarjana dan bekerja sebagai profesional. Bahkan banyak diantara mereka yang orang tuanya sudah menyandang gelar doktor. Staff di PBB yang berasal dari negara maju, banyak yang kakek atau neneknya sudah bergelar sarjana.

Di Indonesia dan dihampir semua negara, penghasilan antara sarjana dan bukan sarjana cukup bermakna. Saat ini, kebanyakan lulusan SMU di Indonesia hanya bisa menjadi penjaga toko, sales promotion girls, atau kerja non-profesional lainnya.

Di Amerika, karena besarnya ketimpangan ekonomi, cukup banyak anak dari keluarga miskin yang tidak bisa kuliah. Orang tuanya tidak sarjana dan mereka juga tidak bisa menyekolahkan anak anaknya hingga menjadi sarjana. Banyak anak anak kulit hitam Amerika yang tidak bisa kuliah.

Reality Changers  adalah sebuah organisasi kemanusiaan yang membantu anak anak yang kedua orang tuanya tidak sarjana agar bisa menjadi sarjana. Reality Changers berusaha menciptakan generasi pertama sarjana.

Reality Changers didirikan oleh Christopher Yanov memulai programnya di tahun 2001 dengan memberikan bea siswa kepada anak anak keluarga miskin yang berniat kuliah.

Ternyata agar keluarga miskin bisa kuliah, diperlukan banyak hal, tidak hanya dukungan dana. Reality Changers mempunyai program program sebagai berikut:

1. Program mingguan. Sekali atau dua kali dalam seminggu, Reality Changers mengadakan bimbingan test untuk masuk universitas, bimbingan belajar secara tatap muka satu per satu, seminar kepemimpinan, perlombaan pidato, dll. Pada anak anak kelas 3 SMU, Reality Changers menyediakan tutor (sukarelawan businessman yang sukses) yang mengajari para siswa caranya mempersiapkan diri dan mendaftar masuk ke universitas serta menyediakan dukungan keuangannya.

2. Program University of California at Sand Diego Connection. bagi siswa yang berprestasi akademik tinggi, mereka akan diikut sertakan dalam program academic connection yang merupakan kursus intensive selama 3 minggu agar mereka mengenal kehidupan dan belajar di universitas.

3. Program Forest Home, adalah sejenis program outbond untuk menggembleng kepribadian apara peserta agar mempunyai komitmen yang tinggi terhadap program yang mendukung mereka untuk bisa menjadi sarjana.
Siapa mau meniru Reality Changers di Indonesia?

Thursday, August 18, 2011

Orang biasa, sedekah luar biasa (1)

Anda tidak perlu kaya untuk memulai sedekah dan membantu orang. Hal itu yang dilakukan sebagian orang, termasuk didalamnya adalah Barbara Cooke yang tinggal di Portland, Oregon, Amerika.

 Ketika usianya mencapai 60 tahun, Barbara Cooke membuat Proyek 60, yaitu memberikan uang sebanyak $60 kepada teman temannya dengan pesan agar menyedekahkan uang tersebut kepada orang yang membutuhkan. Barbara Cooke juga mengajak teman temanya agar menambah uang $60 tersebut dengan uang mereka sebelum disumbangkan ke orang yang membutuhkan.

Ternyata hasilnya sangat menggembirakan. Teman-temannya mengembangkan uang $60 sehingga akhirnya total dana yang disumbangkan mencapai $23,265. Selain itu, teman temannya juga merasa berbahagia karena bisa membantu orang lain yang membutuhkan dan merasa senang karena telah berbuat baik.

Tuesday, August 16, 2011

Hidup zuhud dizaman materialis

Saat ini kesuksesan hidup diukur dari materi yang dipunyai seseorang. Orang dikatakan sukses bila punya banyak harta.

Akibatnya banyak orang hidup untuk mengejar hrta, kadang dengan cara yang tidak halal. Bila baju, tas tangan, sepatu atau HP tidak keluaran model terbaru, kita sering merasa rendah diri.

Para politikus ramai ramai merampok harta negara. Anggaran pembangunan (APBN) jadi bancaan. Banyak proyek yang berniali sekitar separuh dari nilai proyeknya. jauh sekali dengan perilaku para pahlawan. Kalau kita baca buku sejarah dimana mantan presiden Sukarno rela dipenjara dan dibuang karena memperjuangkan kemerdekaan Indonesia Tanpa pengorbanan para pahlawan, Indonesia tidak akan pernah bisa merdeka.

Agar kita bisa melawan materialisme, kita perlu sedikit demi sedikit menerapkan hidup zuhud. Saya kutipkan sebuah artikel tentang zuhud dari http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100117014842AAISRNp

Zuhud ditafsirkan dengan tiga perkara yang semuanya berkaitan dengan perbuatan hati:


1. Bagi seorang hamba yang zuhud, apa yang ada di sisi Allah lebih dia percayai daripada apa yang ada di tangannya sendiri. Hal ini timbul dari keyakinannya yang kuat dan lurus terhadap kekuasaan Allah. Abu Hazim az-Zahid pernah ditanya, “Berupa apakah hartamu?” Beliau menjawab, “Dua macam. Aku tidak pernah takut miskin karena percaya kepada Allah, dan tidak pernah mengharapkan apa yang ada di tangan manusia.” Kemudian beliau ditanya lagi, “Engkau tidak takut miskin?” Beliau menjawab, “(Mengapa) aku harus takut miskin, sedangkan Rabb-ku adalah pemilik langit, bumi serta apa yang berada di antara keduanya.”

2. Apabila terkena musibah, baik itu kehilangan harta, kematian anak atau yang lainnya, dia lebih mengharapkan pahala karenanya daripada mengharapkan kembalinya harta atau anaknya tersebut. Hal ini juga timbul karena keyakinannya yang sempurna kepada Allah.
3. Baginya orang yang memuji atau yang mencelanya ketika ia berada di atas kebenaran adalah sama saja. Karena kalau seseorang menganggap dunia itu besar, maka dia akan lebih memilih pujian daripada celaan. Hal itu akan mendorongnya untuk meninggalkan kebenaran karena khawatir dicela atau dijauhi (oleh manusia), atau bisa jadi dia melakukan kebatilan karena mengharapkan pujian. Jadi, apabila seorang hamba telah menganggap sama kedudukan antara orang yang memuji atau yang mencelanya, berarti menunjukkan bahwa kedudukan makhluk di hatinya adalah rendah, dan hatinya dipenuhi dengan rasa cinta kepada kebenaran.

Ada dua ciri zahid (individu yang menjadikan zuhud sebagai pola hidup).


Pertama, zahid tidak menggantungkan kebahagiaan hidupnya pada apa yang dimiliki. Bila bahagia ditambatkan pada kendaraan yang dimiliki, kala kendaraan itu tergores, hilanglah bahagia yang bersemayam di dada. Jika hati dilabuhkan pada yang dimiliki, maka saat apa yang dimiliki itu terlepas dari genggaman, terlepaslah kebahagiaannya.

Kedua, kebahagiaan zahid tidak terletak pada materi, tapi pada dataran spiritual. Hidup akan menjelma menjadi guyonan yang mengerikan bila makna bahagia disandarkan pada benda. Sebab, benda hanya menunggu waktu untuk lenyap.

''Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan.'' (QS Al-Rahman: 26-27).

Hakikat zuhud bukanlah meninggalkan dunia, namun tidak meletakkan hati padanya. Zuhud bukan menghindari kenikmatan duniawi, tetapi tidak meletakkan nilai yang tinggi padanya.

''Tiadalah perbandingan dunia ini dengan akhirat, kecuali seperti seorang yang memasukkan jarinya dalam lautan besar, maka perhatikan berapa dapatnya. (HR Muslim).


Thursday, August 11, 2011

Jim Zidell, target hidupnya membantu 200 juta orang mendapatkan air bersih

Tujuan hidup Jim Zidell adalah membantu 200 juta orang untuk mendapatkan air bersih sebelum tahun 2020.

Hingga saat ini, selama 10 tahun terakhir hidupnya, Jim Zidell (saat ini berumur 73 tahun) telah membaktikan seluruh waktu dan tenaganya, serta $ 7 juta (separuh kekayaannya) untuk mencapai tujuan hidupnya tersebut.

Jim Zidell berasal dari keluarga dermawan. Ayahnya adalah pengungsi dari Rusia yang pindah ke Amerika. Ketika ayahnya meninggalkan Rusia pada tahun 1912 diumur 16 tahun, ayahnya  tidak bisa baca tulis. Ayahnya tetap buta huruf hingga akhir hayatnya. Ibunya juga harus berhenti sekolah ketika masih berumur 13 tahun. Meskipun demikian, di Amerika mereka berhasil membangun bisnis dibidang besi baja dan menjadi kaya raya.

Setelah lulus sarjana S1, Jim Zidell bekerja di perusahaan milik keluarganya. Dia mulai secara penuh membaktikan hidupnya untuk kegiatan amal setelah setahun ditinggal mati oleh istrinya. pada hari ulang tahun kematian istrinya, tiba tiba Jim Zidell merasa terpanggil untuk berbuat sesuatu, khusunya membantu masyarakat miskin mendapatkan air bersih.

Karena dia sangat awam dalam masalah pengorganisasian dan masalah air, maka dia mengkontak temannya bernama Randy Hayes yang sudah mendirikan sebuah LSM Rainforest Action Network. Mereka berdua selama 3 hari berdiskusi tentang proyek penyediaan air bersih bagi masyarakat tidak mampu. Dari hanya kerja berdua, akhirnya Jim Zidell bisa membentuk tim inti sebanyak 7-8 orang. Selama setahun berikutnya dia banyak bepergian mengunjungi masyarakat miskin yang memerlukan air bersih dan menemui serta berdiskusi dengan banyak orang.

Ketika itu Jim Zidell tidak tahu kalau sebuah desa di negara negara berkembang hanya dihuni sekitar 1000 orang, sehingga kalau ingin membuat proyek air bersih untuk 200 juta orang dalam waktu 20 tahun, maka dia harus membuat 10,000 proyek per tahunnya. Untuk mengatasi hal tersebut, Jim Zidell membuat Peer water Exchange sebuah portal sebagai platform kerja sama bagi proyek proyek perbaikan air bersih. Semboyannya adalah " If you want to be incrementally better: Be competitive. If you want to be exponentially better: Be cooperative."

Jim Zidell juga mendirikan Blue Planet Network yang berhasil menggalang dana jutaan dolar untuk proyek perbaikan air bersihnya.

Mari kita tiru Jim Zidell, mengisi sisa hidup kita setelah pensiun dengan kegiatan amal kongkrit

Monday, August 8, 2011

Laporan Kegiatan Periode Juli 2011

Alhamdulillah, selama bulan Juli 2011, Klinik Umiyah telah memberikan pelayanan kepada 654 pengunjung rawat jalan umum, 37 pasien KB, 35 pasien periksa hamil. Dalam bulan Juli, Klinik telah memberikan pertolongan persalinan kepada 7 orang ibu bersalin (15 hari rawat) dan 10 pasien rawat inap dengan lama hari rawat inap mencapai 28 hari rawat (mandays).

Banyak dermawan yang setia menyumbang kepada Klinik Umiyah. Tidak semua bisa kami sebutkan satu persatu. Meskipun demikian, para dermawan bisa mengecek secara langsung apakah dana yang telah mereka transfer lewat bank telah sampai ke Klinik Umiyah.

Pemanfaatan dana yang masuk juga dilakukan secara transparan. Para pembaca dan siapa saja yang berminat bisa membaca laporan keuangan yang, insya Allah, akan kami sampaikan secara berkala (sebulan sekali).

Kepada para dermawan, kami sampaikan penghargaan yang setinggi-tinnginya. Semoga amal ibadah bapak/ibu mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allaht SWT sesuai dengan firman-Nya dalam Surat Al Baqarah 261.

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui".

Saturday, August 6, 2011

Bisnis model preman India

India dengan penduduknya yang lebih dari 1 milyar, sudah tentu sangat beragam karakter penduduknya. Ada yang sangat baik, seperti Narayan Khrisnan yang setiap harinya memberi makan sekitar 300 orang gelandangan yang sebagian besar terkena gangguan jiwa. Namun sangat banyak juga yang tidak benar.

Setidaknya ada 2 pengalaman yang tidak enak. Saya merasa diperas. 

Pengalaman pertama. Ketika saya memindahkan mobil saya dari India ke Nepal. Saya dipindah tugaskan dari kantor regional di India ke kantor Country Office Nepal. Saya memakai jasa pemindahn barang untuk membawa mobil dari India ke Nepal. Semua surat surat sudah beres. Biaya pemindahan juga sudah disepakati dan dibayar. Ketika mobil sudah sampai di Nepal, surat surat mobil tidak langsung diberikan. Perusahaan minta tambahan uang baru  menyerahkan surat surat kendaraan. 

Mau marah atau mau lapor ke polisi tidak akan gampang. Bisa bisa tambah runyam kalau sampai surat kendaraan tidak diserahkan. Akhirnya, meskipun dengan memendam rasa marah, terpaksa permintaan uang terpaksa saya penuhi.

Pengalaman kedua. Ketika saya dipindahkan kembali ke India. Sebagian barang barang saya kirim lewat jasa pengiriman barang (kargo). Ada 4 koli yang dikirimkan. 3 koli sudah sampai. Koli yang keempat ditahan oleh perusahaan jasa di Indonesia. Mereka minta tambahan uang. 

Menurut teman saya (yang juga orang India). Memang persentase orang yang tidak baik di India jauh lebih banyak dari persentase orang tidak baik yang ada di negara negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Laos ataupun juga Indonesia.

Namun alhamdulillah, saya juga ketemu dengan orang India yang baik. Broker yang mencarikan rumah kontrakan yang saya tempati merupakan salah satu orang Inda yang baik hati. Ketika saya kesulitan mencairkan uang (perlu waktu beberapa hari untuk membuka rekening dan mencairkan bank draft) untuk bayar uang sewa rumah, broker tersebut bersedia meminjami uang. Bukan kecil uang yang dia pinjamkan. Broker tersebut meminjami saya uang sekitar Rp 25 juta, tanpa bunga dan tanpa persyaratan apapun.

Saya amati, bisnis model mungkin dalam jangka pendek kelihatannya menguntungkan. Namun dalam jangka panjang, mereka akan merugi. Dilain pihak, saya lihat broker yang baik hati yang membantu saya tersebut, semakin maju saja bisnisnya.