Wednesday, November 30, 2011

Agar anak kita bisa kuliah di universitas yang baik

Meskipun kita miskin, kalau anak kita hebat (misalnya: sejak SD/SMP sudah terpilih ikut olimpiade matematika di tingkat propinsi), maka kita tidak perlu terlalu pusing memikirkan tentang biaya kuliah anak nantinya. Sekarang ini di Indonesia cukup banyak tersedia bea siswa bagi anak anak cerdas dari keluarga kurang mampu. Namun, bila anak kita biasa biasa saja, meski tidak bodoh, tapi juga tidak terlalu hebat, biaya kuliah bisa jadi hambatan besar.

Agar anak kita bisa kuliah di universitas yang baik, kita sebagai orang tua memang harus mempersiapkan hal tersebut jauh jauh hari. Saat ini memang ada asuransi pendidikan. Hanya saja, ada satu kelemahan mendasar dari asuransi pendidikan, yaitu tidak tahan terhadap inflasi. Uang yang kita terima dari perusahaan asuransi nantinya ketika anak sudah saatnya masuk universitas sering sudah tidak lagi mencukupi. Inflasi biaya pendidikan di Indonesia jauh diatas inflasi ekonomi secara umum. Wal hasil, kita masih harus nombok untuk menutupi kekurangannya. 

Alternatif lain adalah dengan menabung. Dulu saya pernah mencoba menabung setiap bulan untuk biaya kuliah anak anak. Waktu itu (sekitar tahun 2000an) bisa terkumpul sekitar Rp 50 juta rupiah. Saya pikir, dengan tabungan sebanyak itu, saya akan bisa membiayai kuliah anak  hingga selesai. Ternyata, lonjakan biaya pendidikan lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan saya menabung. Waktu anak saya harus masuk universitas, anak teman saya yang masuk FK-UNS harus menyumbang Rp 75 juta. Itu belum termasuk biaya kuliah, kost, transportasi, dan lain sebagainya. 

Mungkin kalau saya menabung dalam bentuk emas, akan jadi lain ceritanya. Harga emas cenderung mengikuti besarnya inflasi. Hanya saja, emas rawan terhadap pencurian. Emas kakak ipar saya yang disimpan di almari dirumah habis karena ada kawanan pencuri yang datang kerumahnya di siang hari ketika dia dan keluarganya sedang pergi kekantor dan anak anaknya pergi ke sekolah. Para pencuri tersebut mengelabui pembantu dengan berpura-pura sebagai kenalan kakak ipar saya tersebut.

Ada satu cara yang menurut saya terbaik, yaitu dengan melibatkan dan meminta pertolongan kepada Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih. Allah yang tidak pernah mengingkari janji. 

Caranya bagaimana?

Pada prinsipnya, ada dua hal utama yang harus kita kerjakan. Pertama, kita banyak banyak berdoa dan meminta kepada Allah agar anak kita bisa kuliah di universitas yang baik. Kalau perlu kita berdoa agar anak kita  bisa kuliah di universitas yang baik di luar negeri. Untuk itu, kita perlu banyak banyak melakukan sholat tahajud. Kita ajari dan ajak anak kita untuk sering sering sholat tahajud. Tentunya tidak tepat bila kita hanya sholat tahajud sekali saja. Sholat tahajud perlu dilakukan sering sering dan jauh jauh hari. 

Sholat tahajud saja tidak cukup. Kita juga perlu banyak melakukan amal sholeh. Misalnya: kita membiayai kuliah/sekolah saudara kita yang kurang mampu, membiayai sekolah/ kuliah anak anak yatim. Bisa juga dengan memberikan les gratis atau mengajari anak anak yatim belajar komputer, belajar bahasa Inggris. Pokoknya, kita lakukan amal sholeh sebanyak-banyaknya. Semakin banyak amal sholeh kita lakukan akan semakin baik. Insya Allah, dengan sedekah dan sholat tahajud tersebut, Allah SWT akan berkenan menyekolahkan anak anak kita di Universitas yang baik. Bahkan bukan tidak mungkin Allah akan berkenan membuat anak kita bisa sekolah  di luar negeri.

Tentunya besarnya sedekah yang kita lakukan harus sesuai. Jangan kita mengharapkan anak kita bisa kuliah di sebuah universitas yang uang gedungnya saja Rp 50 juta, namun kita hanya bersedekah dengan membayari biaya sekolah satu anak yatim sebesar Rp 50.000 per bulan (kecuali kalau kita benar benar hidup susah, untuk makan saja sudah susah). Setidaknya kita perlu sedekah minimal 10% dari biaya yang diperlukan.

Percayalah !!. Coba laksanakan saja, insya Allah, anda akan takjub dengan hasilnya.

Sesungguhnya dalam Al Quran, Allah SWT sudah berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, QS Al Fathir 29


“Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak,” (QS. Al Hadiid. 11).


Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun. (QS. At Taghaabun. 17).

Tuesday, November 29, 2011

Yoga Fendi Prayitno: bisa kuliah meskipun miskin


Kemiskinan bukanlah untuk ditangisi, kekayaan bukanlah untuk disombongkan. Setiap orang memiliki masalah berbeda dalam hal ini. Ada orang terlahir “kaya”, sehingga ia menggantungkan kekayaan orangtua dan bermalas-malasan. Ada pula orang yang terlahir “miskin”, akan tetapi justru terdorong bangkit untuk bekerja keras. Ya, hidup memang pilihan. Kepemilikan harta tidak ada yang abadi karena kehidupan laksana putaran roda.
Berikut ini adalah sepenggal kisah nyata dari Yoga, mahasiswa Manajemen Universitas Paramadina Jakarta. Terlahir dari keluarga yang ekonominya pas-pasan, tidak lantas membuatnya menangis dan menyerah. Ia berprestasi dalam sekolah, ia merangkai bisnis sejak kuliah. Ia bertekad untuk mandiri. Ia fokus pada masalah dan bekerja habis-habisan. Baginya, kesuksesan membutuhkan totalitas, bukan setengah-setengah. Ini terbukti, walaupun tidak ada dana di kantong, ia mampu mengembangkan bisnis. Bagaimana sepak terjangnya? Berikut adalah petikan wawancara penulis dengannya.
Siapa nama lengkap Anda?
Yoga Fendi Prayitno

Kapan dan dimana Anda dilahirkan?
Bojonegoro Jawa Timur, 16 juni 1990.

Pengalaman masa SD?
Sebagaimana anak-anak pada umumnya, saya bermain dan sekolah. Namun, keadaan ekonomi orang tua yang pas-pasan mendorong untuk membantunya. Setiap hari, setelah pulang sekolah, saya membantu menjaga toko kelontong kecil-kecilan milik orang tua. Pengalaman ini membentuk karakter untuk menjadi pribadi yang sabar, tekun, kerja keras, disiplin, mandiri dan berjiwa bisnis. Di tengah kesibukan membantu orangtua, saya masih mampu meraih Juara I Puisi se-Kabupaten Sidoarjo.

Pengalaman masa SMP?
Pada masa ini bapak merantu ke luar pulau,  sehingga mendorong diri saya untuk semakin mandiri. Di masa ini saya mulai merasakan sendiri betapa susahnya mencari sesuap nasi. Ini dibuktikan dengan bekerja sampingan. Pekerjaan yang mendatangkan rezeki pada masa ini adalah menjadi vokalis kelompok Hadrah/Terban yang seringkali diundang tampil dalam berbagai acara dan memenangkan perlombaan. Berkat music, saya pernah mendapatkan penghargaan sebagai “best vocalist” tingkat kecamatan dan peringkat di kelas tetap masuk dalam 10 besar terbaik.  

Pengalaman masa SMA?
Saya semakin sadar terhadap arti kemandirian. Karena bapak hanya menjadi tenaga kerja serabutan yang penghasilannya tak menentu, saya mendapatkan “orangtua asuh” yang membiayai uang sekolah dan menyediakan tempat tinggal dan makan. Menjadi “anak angkat” tidaklah mudah, saya memiliki tanggungjawab lebih besar untuk ikut membantu keluarga tersebut. Kebetulan orangtua asuh saya pada waktu itu adalah orangtua salah satu anggota grup band. Di tengah kesibukan sekolah dan kerja sampingan, saya masih mendapatkan prestasi yang diantaranya sebagai berikut:
  • Pembina Himpunan Siswa Kreatif matematika (2006)
  • Ketua Tim Olimpiade Fisika (2007)
  • Pelatih Bulu Tangkis Taruna Putra (2007)
  • Pembina Sains Club (2006)
  • Juara Terfavorit Festival Band SMA (2006) 
Pengalaman Kuliah?
Ketika saya masih duduk di bangku kelas II SMA, tidak pernah ada benak untuk melanjutkan kuliah, saya ingin langsung kerja setelah lulus SMA. Ketika itu saya berpikiran bahwa mencari sesuap nasi saja sudah susah, orangtua tidak memiliki biaya, sehingga cita-cita kuliah tak pernah terbesit di benak. Namun, dukungan dan motivasi guru sangat berpengaruh terhadap diri saya sehingga mendorong saya untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi di Universitas Negeri Surabaya dan Universitas Indonesia. Kedua ujian masuk di dua perguruan tinggi tersebut dinyataan lolos. Saya juga mendapatkan beasiswa Chevening di Inggris. Namun, setelah berunding dengan orangtua, saya tidak diizinkan untuk kuliah di Universitas Negeri Surabaya dan Universitas Indonesia karena ketiadaan dana. Walaupun saya mendapatkan beasiswa penuh Chevening, orangtua saya melarang untuk mengambilnya karena dinilai kurang tepat dan akan menimbulkan banyak masalah di kemudian hari. Akhirnya saya  mendapatkan beasiswa penuh di Universitas Paramadina dalam programParamadina Fellowship pada jurusan Manajemen, Alhamdulilah orangtua merestuinya.

Pengalaman bekerja sampingan di perkuliahan?
Sampai sekarang saya masih dipercaya sebagai pengajar privat mata pelajaran Matematika/Fisika/Kimia untuk siswa SMA. Saya juga pernah menjadi tenaga kerja lepas (freelance) di perusahaan properti dan praktik kerja magang.
Saya mendirikan bisnis kecil-kecilan yaitu warung internet (warnet). Dengan merk 1818net, saya mengontrol bisnis tersebut dari Jakarta. Warnet tersebut memang berdiri di Sidoarjo Jawa Timur, adapun pekerjanya adalah teman saya sendiri. Mendirikan bisnis tidaklah mudah. Apalagi tidak ada modal seperti yang saya alami. Berkat pinjaman lunak dari bank dan dukungan doa dari orangtua, bisnis warnet tersebut berkembang sampai sekarang. Ketika ingat bisnis, saya selalu ingat kuliah (jurusan Manajemen) dan juga ingat pesan orangtua ketika saya lulus SMA: “kalau kau ingin kuliah, usahalah sendiri”. Dengan bisnis warnet ini, saya membuktikan bahwa ketiadaan dana bukan menjadi penghalang untuk maju. Apalagi sekarang ini banyak perusahaan, individu maupun lembaga pemerintaan memiliki program pengembangan bisnis, termasuk pinjaman lunak. Sehingga sayang untuk disia-siakan.

Apa pesan Anda untuk calon mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi?
Rajin-rajinlah mencari informasi beasiswa karena dewasa ini semakin mudah dengan hadirnya teknologi internet. “Jika ada masalah, fokuslah pada masalah, pikirkan solusi dan penyebabnya, jangan mudah putus asa, ambil inti masalahnya yang dapat diambil hikmahnya, kalau ingin pencapain harus berusaha maksimal, jangan setengah-setengah”.

Artikel ini ditulis oleh penulis KampusGw.  Agung Setiyo Wibowo pernah menyandang sebagai Siswa Teladan Kab. Nganjuk 2005, Duta Wisata "Bagus" Kab. Magetan 2007, menerima Paramadina Fellowship 2008, Duta Paramadina 2009, dan Young Leader for Indonesia 2010.

Sumber: dikutip dari:  http://kampusgw.com/artikel/mandiri-dan-berjiwa-bisnis#more-839

Monday, November 28, 2011

Strategi melunasi hutang pribadi

Jumlah hutang negara kita mencapai  Rp1.768 triliun. Dari tahun ketahun, bukannya semakin berkurang,  jumlah hutang negara kita semakin bertambah. Negara kita hanya bisa tutup lobang dengan menggali lobang baru. Menutup hutang lama dengan mencari pinjaman baru.

Debt Collector
Indonesia punya banyak doktor ekonomi, tapi malahan membuat negara kita semakin terjerat hutang. Mengapa? karena para ekonom yang mengendalikan keuangan negara belajar di Amerika dan Eropa yang sekarang lagi mengalami krisis ekonomi karena terjerat hutang yang sangat besar. Mereka diajari bahwa berhutang itu bagus dan hidup sederhana serta menabung itu kerjaan orang bodoh. Berhutang itu hebat karena berarti ada negara /orang lain yang percaya sama anda. Hanya orang bodoh yang tidak berhutang.Di dunia ini, karena ilmu yang diajarkan begitu, maka hanya Korea Utara dan Libya yang tidak punya hutang.

Nah, kalau kita punya hutang, apa yang harus kita lakukan? Prinsipnya gampang, cuman perlu kedisiplinan. Teorinya tidak susah. Kita tidak perlu belajar ilmu ekonomi agar bisa terbebas hutang.

  1. Tetapkan niat yang kuat. Tanpa niat yang kuat, kita tidak akan pernah bisa membayar hutang. Seperti kalau kita puasa, tanpa niat yang kuat, puasa akan terasa sangat berat. Begitu pula dengan membayar hutang. Bukan kecerdasan yang diperlukan, tapi niat baik yang kuat. Ingat bahwa dalam agama, bila kita berhutang dan mati, hutang itu jadi beban kita di akhirat atau jadi beban ahli waris kita.
  2. Pelajari dan potong pengeluaran yang tidak perlu. Nasehat ini sangat masuk akal, sederhana sekali, namun tidak gampang mengerjakannya. Semakin besar hutang kita semakin berat melakukan penghematan agar tersedia dana untuk membayar hutang. Di kota kelahiran saya, sudah jarang orang memakai sepeda. Padahal bersepeda itu sehat dan hemat. Hal hal yang perlu dipotong, misalnya: beli barang baru (baju, tas wanita, sepatu, sound system), makan diluar (bawa makan dari rumah, bisa menghemat 50% biaya makan), biaya transport (ganti mobil dengan motor atau motor dengan sepeda), rekreasi, dan lain lain. Silahkan anda identifikasi hal hal apa saja yang bisa dihemat. Bila perlu, barang barang yang kurang perlu yang ada dirumah bisa dijual. Bila anda sulit menerapkan ini, jangan takut. Hampir semua negara (Yunani, Amerika, Inggris, dll) juga kesulitan menerapkan nasehat ini. Tapi ini adalah satu satunya jalan (kecuali kalau ada orang lain yang mau menutup hutang anda).
  3. Sisihkan minimal 30% penghasilan untuk bayar hutang. Begitu terima gaji, sisihkan minimal 30% untuk bayar hutang. Bila gaji sudah otomatis dipotong, maka upayakan untuk mempercepat pembayaran hutang dengan menambah cicilan. Upayakan hidup sederhana dengan penghasilan yang ada.
  4. Bila anda mempunyai hutang dari berbagai penghutang, maka utamakan melunasi hutang dengan beban bunga tertinggi. Bila perlu lakukan restrukturisasi hutang, yaitu membuat hutang baru dengan bunga rendah untuk menutup hutang lama dengan bunga tinggi. Salah satu hutang dengan bunga tinggi adalah hutang melalui kartu kredit.
  5. Usahakan melakukan banyak amal kebaikan. Misalnya; bila anda guru dan terjerat hutang, beri les gratis kepada anak anak miskin. Sedekah anda kepada mereka akan dibalas Allah dengan rezeki berlipat ganda dari sumber yang tidak terduga. 
  6. Jangan coba coba melakukan kejahatan (menipu, mencuri, dll) karena dalam jangka panjang hal tersebut hanya akan membuat anda semakin tenggelam  dalam hutang. Ingat bahwa bila kita berbuat baik, maka kebaikan tersebut akan kembali kepada kita. Dilain pihak, bila kita berbuat tidak baik, maka ketidak baikan tersebut akan kembali kepada kita juga.
  7. Perbanyak sholat dan doa, terutama sholat tahajud dan sholat dhuha. Sering seringlah baca doa penghindar hutang yang diajarkan nabi Muhammad SAW. 
Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Pemerintah tutup lubang gali lubang, rakyatnya juga pada niru

Minggu, 27/11/2011 10:52 WIBUtang Capai Rp 1.768 Triliun, Pemerintah Hanya Gali Lubang Tutup Lubang Herdaru Purnomo - detikFinance



Jakarta - Pemerintah terus membanggakan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) yang cukup rendah dibawah 30% diantara negara-negara kawasan Eropa dan AS yang cukup besar diatas 100%.

Namun, utang RI yang hingga Oktober 2011 mencapai Rp 1.768,04 triliun dinilai belum memberikan kesejahteraan bagi masyarakat banyak.

Anggota Komisi XI DPR-RI, Arif Budimanta mengungkapkan dalam melihat kondisi utang pemerintah juga harus hati-hati walaupun dari sisi rasio utang dengan PDB terlihat bahwa kondisi masih aman yaitu dibawah 30%.

"Tetapi dari sisi likuiditas terlihat kemampuan membayar utang dari surplus pendapatan dikurangi belanja yang tergambar dalam keseimbangan primer sudah pada tahap mengkhawatirkan," ungkap Arif kepada detikFinance di Jakarta, Minggu (27/11/2011).

Dijelaskan Arif, perlu diwaspadai bahwa dengan kekuatan fiskal pemerintah saat ini, kondisi keseimbangan primer dalam APBN dari waktu ke waktu merosot tajam.

"Sudah lebih besar pasak dari tiang. 5 tahun terakhir merosot 7000 persen. Keseimbangan primer adalah pendapatan negara dikurangi belanja dalam APBN diluar pembayaran cicilan utang (bunga)," tuturnya.

Menurut Arif, keseimbangan primer menurun 7000 persen dari Rp 50, 791 triliun pada tahun 2005 menjadi hanya Rp 0,73 triliun pada tahun 2011. "Bahkan pembayaran bunga utang 5 tahun terakhir meningkat 200% dari Rp 65, 2 triliun menjadi Rp 116, 4 triliun pada tahun 2011," paparnya.

"Utang negara adalah Bom waktu. Manajemen utang harus direformasi. Utang kita yang sekarang jumlahnya telah mencapai Rp 1,768 triliun lebih harus memberikan kenaikan produktivitas kesejahteraan yang nyata bagi masyarakat. Bayangkan saja, utang kita meningkat lebih dari 40% enam tahun terakhir ini," imbuh Politis PDIP ini.

Ia mengharapkan setiap rupiah utang yang dikeluarkan oleh negara harus dapat dipertanggung jawabkan kepada rakyat dan berimplikasi langsung terhadap perbaikan kualitas pembangunan yang ditandai dengan meningkatnya indikator-indikator perekonomian.

"Seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM), daya saing, serapan lapangan kerja seperti itu. Jangan sampai utang tersebut ternyata hanya dipakai untuk membayar gaji dan program-program yang tidak berimplikasi langsung dengan sektor riil," tuturnya.

Karena menurut Arif, jika melihat posisi keseimbangan primer dengan kewajiban pembayaran cicilan utang, maka terlihat bahwa saat ini ketahanan fiskal RI sangat rapuh. "Gali lubang tutup lobang, utang lama dibayar dengan utang baru," tegas Arif.

Seperti diketahui, total utang pemerintah Indonesia hingga Oktober 2011 mencapai Rp 1.768,04 triliun. Dalam sebulan jumlah utang itu naik Rp 13,13 triliun dibanding posisi September 2011 yang sebesar Rp 1.754,91 triliun.

Jika dibandingkan dengan jumlah utang di Desember 2010 yang sebesar Rp 1.676,85 triliun, jumlah utang hingga Oktober 2011 bertambah Rp 91,19 triliun. Secara rasio terhadap PDB, utang RI juga naik dari 27,3% pada September menjadi 27,5% pada Oktober.

(dru/dru)

Agar kita tidak terjerat hutang

Akhir akhir ini kita sering disuguhin berita tentang krisis ekonomi di Eropa dan Amerika. Negara negara kaya tersebut saat ini mulai oleng ekonominya. Salah satu penyebabnya, yang semua ahli mengakuinya, adalah karena besarnya hutang pemerintah. Negara negara seperti Yunani, Itali, Spanyol dan lain lain mempunyai hutang yang besarnya hampir dua kali lipat penghasilan pertahunnya.

Mereka mencoba menutup hutang lama dengan membuat hutang baru. Dengan prospek ekonomi yang tidak baik, maka ketika mereka membuat hutang baru mereka harus membayar hutang tersebut dengan bunga yang lebih besar. Akibatnya, bukan menutup lobang dengan menggali lobang, tapi menutup lobang dengan menggali empang. 

Hal yang hampir sama juga terjadi pada tingkat individu atau keluarga. Di Indonesia, dengan semakin agresifnya bank memberikan pinjaman, maka banyak orang yang sekarang terbelit hutang. Banyak individu dan keluarga terjebak kredit yang bersifat konsumptif. Meskipun tanpa punya uang atau hanya punya Rp 500 ribu saja, kita sekarang sudah bisa membawa pulang sepeda motor. Banyak pegawai yang tidak membawa pulang gajinya secara utuh karena mereka telah meminjam uang ke bank atau koperasi untuk membeli barang barang yang bersifat sekunder atau tertier, seperti TV, sound system, dll.

Bagaimana caranya agar kita tidak terjerat hutang? 

Teorinya gampang, yaitu "jangan besar pasak daripada tiang". Jangan mengeluarkan uang lebih besar dari pendapatan. Prinsip dasar yang sangat jelas dan sederhana, namun banyak orang melanggarnya. Termasuk para ekonom yang bergelar doktor lulusan Amerika dan Eropa yang sekarang menyetir ekonomi keuangan negara Indonesia. Para ekonom kita juga mengikuti jejak para gurunya yang membawa negara Amerika dan Eropa kedalam krisis ekonomi berkepanjangan karena terjebak hutang yang sangat besar.

Beberapa hal yang perlu dilakukan agar kita terhindar dari hutang:

  1. Berdoa agar terhindar dari hutang.  Jangan remehkan doa, karena meskipun gaji kita Rp 20 juta per bulan, sangat mudah bagi Allah untuk membuat kita sakit gagal ginjal yang biayanya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Ada doa nabi Muhammad agar terhindar dari hutang "Allahumma inni a-udzu bika minal hammi wal hazani, wa a-udzu bika minal 'ajzi wal kasali, wa a-udzu bika minal jubni wal bukhli, wa a-udzu bika min ghalabatiddaini wa qaharir-rijal" Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kedukaan, dari lemah kemauan dan rasa malas, dari sifat pengecut dan bakhil, dari banyak utang dan kezalima manusia. Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/religion-studies/2219361-doa-terhindar-dari-hutang/#ixzz1ezm7MRWw
  2. Jangan beli barang kalau kita tidak punya uang kontan. Saat ini kita bisa beli sepeda motor, mobil, almari dan lain lain, meskipun kita tidak punya uang. Hindari membeli barang dengan cara kredit. Kalau tidak ada uang kontan untuk membelinya, berarti kita tidak mampu membeli barang tersebut. Tunda sampai kita punya uang kontan untuk membeli barang barang tersebut. Para ahli berpendapat bahwa hal ini tidak berlaku untuk rumah. Kita boleh berhutang untuk rumah namun usahakan agar kita membayar uang muka yang besar sehingga cicilan hutang tidak memberatkan keuangan keluarga nantinya. Pilih rumah kecil yang sesuai dengan kemampuan kantong kita, bukan sesuai dengan gengsi kita.
  3. Rajin menabung sebagai cadangan dikala ada kebutuhan mendesak. Saat ini biaya sekolah sangat mahal, begitu pula dengan biaya berobat. Usahakan untuk menabung hingga tersedia dana kontan sebesar 6 bulan biaya hidup. 
  4. Bayar zakat harta, jangan hanya zakat fitrah. Banyak muslim di Indonesia yang hanya bersedia membayar zakat fitrah. Padahal, bayar zakat harta (mal) juga merupakan suatu kewajiban. Bayarlah zakat harta sesuai ketentuan. Bila kita sudah membayar zakat mal, tingkatkan dengan sedekah. Dengan zakat dan sedekah, Allah akan ikut campur dalam urusan keuangan kita sehingga kita tidak akan terjerat hutang. Urutannya, sedekah kita berikan kepada orang tua dan saudara. Bila mereka mampu secara ekonomi, kemudian baru kepada anak yatim dan orang miskin lainnya.Semakin besar sedekah yang kita berikan, semakin ajaib dampak sedekah tersebut. Contohnya ada tukang becak (Bai Fangli) yang antara umur 70-90 tahun bisa bersedekah ratusan juta rupiah. Begitu pula dengan tukang pijit yang bisa membangun mushola dan mendirikan panti asuhan. Mereka menyedekahkan uangnya diatas 50% dari penghasilannya.

Semoga bermanfaat

Friday, November 25, 2011

Prakas Kaur, merawat anak anak perempuan yang dibuang orang tuanya

Prakash Kaur
Di India punya anak perempuan berarti beban. Ketika menikah, anak perempuan harus membayar mahar (mas kawin) kepada keluarga laki laki. Setelah berkeluarga, anak perempuan tidak boleh membantu keluarga orang tuanya, meskipun hanya berupa memberi segelas air putih atau sekali makan siang. Oleh karena itu, di India, anak laki laki sangat diharapkan orang tua dan anak perempuan jadi beban.

Untuk mencegah pengguguran bayi perempuan, periksa USG untuk mengetahui jenis kelamin janin dalam kandungan dilarang oleh pemerintah India. Bila orang tua tahu anak dalam kandungan adalah perempuan, banyak orang tua tidak akan segan segan menggugurkan kandungannya. Setelah lahirpun, banyak anak perempuan dibuang oleh orang tuanya. Salah satu diantaranya adalah Prakash Kaur.

Prakash Kaur dibuang orang tuanya 60 tahun lalu.Dia tidak tahu siapa orang tuanya. Ketika kecil dia hidup di Nari Niketan, sebuah LSM yang menampung anak anak perempuan yang dibuang orang tuanya.

Pada tahun 1993, Prakash Kaur membaktikan seluruh hidupnya menolong dan merawat anak anak perempuan yang dibuang orang tuanya. Ia dengan sepenuh hati bekerja di Unique Home, sebuah rumah penampungan bagi anak anak/ bayi perempuan yang dibuang yang didirikan oleh  Bhai Ghanayya Ji Charitable Trust.


Di Unique Home tidak ada anak perempuan yang merasa sebagai anak buangan. Mereka mendapatkan kasih sayang dari Prakash Kaur. Saat ini ada sekitar 60 bayi dan anak perempuan tinggal di Unique Home. Anak anak yang sudah mencapai usia sekolah akan disekolahkan di sekolah yang baik. Mereka menyadari bahwa orang tuanya membuang mereka karena menginginkan anak laki laki.


"Saya ingin menunjukkan kepada orang tua saya bahwa bayi perempuan yang mereka buang akan jadi orang hebat. Saya ingin jadi orang terkenal. Saya ingin buktkan bahwa punya anak perempuan bukan suatu beban" kata Sheeba salah satu anak yang tinggal di Unique Home. Kini dia sudah sekolah di SMU dan nilai sekolahnya selalu tinggi. Sheeba ingin menjadi dokter.


Lucy yang kini sudah berusia 19 tahun. dia ingin menjadi dosen bahasa Inggris. "Pendidikan adalah salah satu cara untuk berkembang di masyarakat yang melakukan diskriminasi terhadap anak perempuan" katanya.




Kisah Haji Mabrur: satu dari 600.000 orang


dikutip dari sumber: http://namakugusti.wordpress.com/2010/07/14/satu-dari-600-000-orang/#more-950

Abdullah bin Mubarak menceritakan sewaktu beliau tertidur di Masjidil Haram, beliau melihat dua malaikat turun dari langit. Berkata salah seorang darinya, “Berapa jumlah orang yang menunaikan haji tahun ini?” Jawab yang disebelahnya, “600,000 orang.”
“Di antara mereka berapakah yang diterima hajinya?” Jawab malaikat kedua, “Di antara mereka, hanya seorang saja. Namanya Muwaffaq, dia tinggal di Damsyik, pekerjaannya sebagai tukang sepatu, dia tidak dapat berhaji, tetapi hajinya diterima oleh Allah,” Bila tersadar dari tidur, Abdullah segera berangkat ke Damsyik untuk mencari lelaki ini.
Setelah bertemu, Abdullah pun bertanya, “Terangkan padaku, apakah amalanmu sehingga mencapai derajat yang tinggi?” Jawab Muwaffaq, “Dengan rahmat Allah, aku telah mengumpulkan uang sebanyak 300 dirham yang aku simpankannya untuk mengerjakan haji pada tahun ini. Wwaktu itu, isteriku sedang hamil dan dia telah tercium sesuatu dari rumah jiran dan dia menyuruhku memintanya sedikit karena mengidam.
Aku pun mendapatkan jiranku itu. Berkata jiranku kepadaku, “Aku terpaksa memberitahumu satu perkara, anak-anakku sudah tiga hari tidak makan.”
Sewaktu aku keluar mencari makanan, aku terjumpa bangkai keledai lalu aku potong sebagian dagingnya lalu aku masak, maka makanan ini halal bagi kami tetapi haram bagimu.
Mendengarkan kata-kata wanita ini, aku segera pulang ke rumah dan mengambil uang 300 dirham itu lalu aku berikan padanya. Aku berkata kepada diriku, “hajiku hanya di pintu rumah jiranku.” Hanya itulah saja amalanku.

Thursday, November 24, 2011

Orang-orang Ikhlas di Belantara Hutan Sungai Kapuas



 
 
Kamis, 24 November 2011 

Allahu Akbar, Allahu Akbar Azan subuh terdengar merdu. Sejurus kemudian, satu persatu santri bergegas bangun. Mereka mengambil air wudhu di dua drum kecil yang terletak di samping asrama. Di sini tak ada kran air. Setelah itu, mereka beranjak ke mushola di lantai dua di sebuah gedung yang tak berdinding. Angin pun berhembus dari balik pepohonan yang menusuk kulit. Tapi, santri tak menghiraukannya. Dengan agak terkantuk-kantuk, santri yang berusia sekitar 5 hingga 15 tahun ini shalatqabliyah shubuh.
Muhammad Syukur, sang imam duduk di shaf belakang mengawasi santri. Matanya begitu awas mengecek satu persatu santrinya. Ia tampak sangat khawatir bila ada satu saja santrinya yang ghaib. Baginya, itu pelanggaran berat. “Sudah bangun semua, Mush?” tanyanya. “Sudah, ustadz,” jawab Musta’in salah seorang pengasuh. Setelah komplit, Syukur memberi komando: “Aqimish shalah.” Seorang santri lalu berdiri daniqamat. Shalat subuh berlangsung khusuk.
Usai shalat, Jalil, santri SMP maju ke depan. Kali ini ia giliran membacakan hadist. Karena tak ada listrik, Jalil menggunakan senter kecil. Biasanya, setiap subuh, genset untuk mengaliri listrik hidup, tapi malam tadi tidak. “Habis bensinnya, jadi gelap-gelapan,” tutur seorang santri. Jalil, santri  asal Sanggau, Kalimantan Barat ini menyorotkan lampu senternya ke sebuah buku kecil kumpulan hadist. Ia membacakan keutamaantholabul ilmi.
“Barangsiapa yang berjalan untuk menuntut ilmu, maka Allah SWT akan memudahkan baginya jalan menuju surga,” demikian hadist yang dibacakan Jalil. Tampak santri mendengarkan penuh khusuk. Setelah itu, Jalil memimpin zikir al-matsurat dan diteruskan dengan tilawah hingga matahari terbit.
Mereka adalah penghuni Pesantren Hidayatullah Sanggau, Kalimantan Barat. Letaknya sekitar 12 KM atau 30 menit dari pusat Kota Sanggau. Dari Pontianak, bisa mencapai sekitar 6 jam. Cukup jauh memang. Apalagi, ditambah jalan yang sebagian rusak. Pesantren ini terletak di desa Penyeladi, Kecamatan Kapuas.
Boleh dibilang, daerah ini masih terisolir. Selain dilalui Sungai Kapuas, pesantren ini dikelilingi hutan lebat. Di kanan-kiri pesantren, hanya pepohonan dan semak belukar. Bila malam tiba, suara jangkrik dan hewan hutan terdengar bak simfoni merdu. Ditambah lagi hembusan angin yang menusuk kulit. Parahnya lagi, belum ada listrik. Jadi, setiap malam, pesantren mengandalkan genset. Tak ada bensin berarti gelap-gelapan.
Adalah seorang Syukur, lelaki kelahiran Sulawesi Selatan 1974 yang berani melakukan ide “gila” itu. Ia merintisnya sekitar tahun 2009. “Ketika itu saya hanya mendapat tugas membuka Pesantren di Sanggau, Kalbar. Karena ini amanah, ya saya harus jalankan,” terangnya.
Dari Pontianak, Syukur ketika itu hanya bermodal Rp 200 ribu. Uang sebesar itu ludes hanya untuk mengontrak dan biaya hidup beberapa bulan. Selebihnya, ia pun harus berjuang sendiri. “Saya pernah setiap hari hanya makan tempe saja,” kenangnya.
Alhamdulillah, setelah beberapa kali menyosialisasikan niatanya membuat pesantren, masyarakat pun mendukungnya. Bantuan deras mengalir. Akhirnya, Syukur mendapat lahan kosong di pedalaman Kecamatan Kapuas sekitar 3 hektar lebih. “Benar-benar hutan belantara ketika itu,” ujarnya. 
Lahan itu masih berupa hutan dan semak belukar. Tak ada apa-apa. Jangankan rumah, gubuk reot pun tak ada. Apalagi makanan, harus mencari sendiri. Tapi, rintangan itu tidak menyiutkan nyali Syukur untuk berjuang. Sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang. Itulah filosofi perjuangan Syukur.
Dengan dibantu beberapa santrinya, Ramhat, Mustha’in, dan Yusuf, Syukur mulai membuka hutan. Pertama yang mereka buat adalah gubuk. Ia membuat gubuk dengan dinding daun rumbia dan atap seng. Jika musim hujan, air pun masuk ke dalam dari balik bilik daun rumbia. Setiap hari, Syukur dan santrinya membabat hutan. Ditebanginya pohon dan ditebasnya semak belukar. “Tangan ini sudah kapalan,” ujarnya.
Bila malam tiba, suasana gelap. Gubuk hanya diterangi lampu teplok. Terkadang mati bila tertiup angin kencang. Tapi, mereka tampaknya tak takut gelap, apalagi hantu. “Hantu malah yang takut kita,” selorohnya sedikit bergurau. Hanya ada babi yang setiap malam datang dan menghabisi singkong yang ditanam.  
Usai terang, lahan itu dicangkulinya hingga rata. Padahal, kondisinya berbukit-bukit, seperti gundukan kecil. Hanya bermodal cangkul saja, gundukan itu diratakannya. “Setiap kali nyangkul, saya hanya berdoa agar ini menjadi amal shaleh,” harapnya. Setelah rata, barulan dibangun rumah seadanya.
Alhamdulillah, kini telah berdiri tiga bangunan sederhana. Satu untuk santri putri dan satunya lagi yang berlantai dua -dalam proses pembangunan- khusus untuk santri putra. Jumlah santrinya ada tiga puluh orang. Mereka ada yang sekolah SD, SMP, dan SMA. Seluruh biayanya ditanggung pesantren: mulai makan, asrama hingga sekolah. “Santri tinggal belajar saja,” kata Syukur.
Para santrinya kebanyakan berasal dari Kalimantan Barat. Rata-rata dari keluarga tidak mampu dan yatim piatu. Ada juga sebagian yang broken home. Bahkan, hingga kini ada santri yang tak tahu di mana rimba ayahnya.
Tidak hanya itu, beberapa santrinya ada yang mualaf. Orangtuanya yang asli Suku Dayak justru menyuruh anaknya ke pesantren. Kini, mereka menjadi muslim dan belajar Islam. Meski demikian, semangat belajar mereka tinggi. Lihat saja, mereka punya cita-cita yang tinggi. “Setamat Aliyah, saya ingin ke Surabaya, kuliah di sana. Saya mau jadi kiai,” kata Adi, siswa kelas 3 Aliyah di Sanggau.
Padahal, jarak sekolah mereka jauh, lebih dari 3 KM. Jika ada motor, pengasuh akan mengantar mereka satu persatu. Tapi, bila tidak sempat, mereka harus berjalan kaki berkilo-kilo meter jauhnya. Padahal, ada yang SD, masih kecil. “Saya pernah jalan kaki dari Pesantren hingga ke sekolah di Sanggau. Entah berapa jam lamanya,” kata Mustha’in yang kini jadi pengasuh.
Setiap hari, selain membina santri, Musthai’n bertugas mengantar santri-santrinya. Selain itu, ia dibantu Rahmat, ustadz asal Purwokerto, Jawa Tengah, bertugas menjual majalah dan menghimpun bantuan dari kota.
“Inilah yang bisa kami perbuat untuk Islam. Kita tak mengharapakn apa-apa, hanya ridha Allah SWT,” terang Syukur.  
Syukur berharap, apa yang diperjuangkannya itu, kelak menuai hasil. Paling tidak, dari pesantren itu, akan lahir generasi Islam yang handal. Ia sendiri tak berharap banyak di dunia ini. “Kelak, di akhirat, pesantren inilah yang akan saya hadiahkan kepada Allah. ‘Allah, inilah karya saya,’” ujarnya.*
Rep: Syaiful Anshor
Red: Cholis Akbar

sumber: http://www.hidayatullah.com/read/19894/24/11/2011/orang-orang-ikhlas-di-belantara-hutan-sungai-kapuas.html

Sharon Adams, setelah pensiun berjuang meremajakan masyarakat kotanya

Sharon Adams
Setelah bekerja dan tinggal di New York, Amerika Serikat selama 30 tahun, pada tahun 1997 Sharon Adams kembali kekota asalnya, Milwaukee. Ternyata, masyarakat kota asalnya, Lindsya Heights kini telah berubah menjadi masyarakat yang rusak dimana banyak kejahatan (gangster), pelacuran dan obat bius. Lapangan parkir penuh sampah tidak terurus dan banyak rumah ditinggal penghuninya dan tidak terpelihara. 

Melihat keadaan tersebut, Sharon Adams tergerak untuk menyusun rencana peremajaan masyarakat. Tiga tahun kemudian dia berhasil mendirikan LSM yang diberinya nama Walnut Way Conservation Corp. LSM tersebut bergerak dalam bidang pengembangan masyarakat, ekonomi dan lingkungan.

Kantor organisasinya bisa menunjukkan apa yang sedang terjadi di Lindsay Heights. Rumah tua yang sudah berusia 100 tahun, dulunya sering digunakan oleh pengguna obat bius dan akan dirobohkan, kini berhasil diremajakan dan dipakai sebagai kantor pusat organisasinya. Rumah tersebut kini menjadi pusat kegiatan masyarakat.

Selama 10 tahun sejak organisasi tersebut berdiri, sudah lebih dari 50 rumah tua direhab, taman taman diremajakan dan dirawat sehingga bisnis di daerah tersebut kemudian juga mulai tumbuh. Bunyi tembakan yang dulu sering terdengar kini sudah tidak ada lagi. Begitu pula dengan perdagangan obat bius dan pelacuran. Kini masyarakat Lindsay Heights kembali jadi masyarakat yang hidup normal, jauh dari obat bius, pelacuran dan kriminal.

Siapa mau meniru Sharon Adams? Kembali ke kota asal dan mengisi usia pensiun dengan kegiatan sosial pengembangan masyarakat.


Tuesday, November 22, 2011

Pensiun sejahtera?

Teman teman seangkatan saya sudah mulai pensiun. Pegawai negeri sipil di Indonesia pensiun di usia 56 tahun atau 60 tahun bagi dokter dan 65 tahun bagi profesor.Di WHO usia pensiun saat ini adalah 62 tahun.

Sebenarnya dalam Islam, tidak dikenal adanya pensiun. Orang dituntut untuk tetap bekerja sampai fisiknya tidak lagi mampu untuk bekerja. Yang jelas pensiun tidak dikenal dalam sejarah Islam, bahkan Uswatun Hasanah kita Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sendiri justru mulai memimpin serangkaian pekerjaan-pekerjaan yang sangat berat – yaitu perang pada usia 55 tahun (Perang Badar, 2 H) – pada usia yang sama dengan usia orang sekarang memasuki dunia pensiun !, beliau-pun wafat 8 tahun kemudian tidak seberapa lama setelah agama ini disempurnakan.

Para penerus beliau dari generasi terbaik juga demikian, Abu Bakar meninggal pada usia 63 tahun ketika beliau ‘masih bekerja’ sebagai khalifah. Umar  bin Khattab masih menjabat sebagai khalifah ketika beliau meninggal pada usia 63 tahun – dibunuh oleh seorang Majusi. Khalifah ketiga Utsman bin Affan, syahid pada usia 70 tahun pada saat menjabat sebagai khalifah. Ali bin Abu Thalib – pun syahid pada usia 63 tahun ketika masih menjabat sebagai khalifah dan dibunuh oleh golongan khawarij /pembangkang.

Dari kalangan yang tidak menjabat-pun ada contohnya yaitu  Abdurahman bin ‘Auf, beliau meninggal pada usia 72 tahun pada saat puncak keberhasilannya berdagang. Oleh karenanya ketika Abdurrahman bin ‘Auf meninggal, beliau meninggalkan warisan yang sangat banyak yang antara lain terdiri dari 1000 ekor unta, 100 ekor kuda, 3,000 ekor kambing dan masing-masing istri mendapatkan warisan 80.000 Dinar. Padahal warisan istri-istri ini masing-masing hanya ¼ dari 1/8 (istri mendapat bagian seperdelapan karena ada anak, lalu seperdelapan ini dibagi 4 karena ada 4 istri). Artinya Dinar yang ditinggalkan Abdurrahman bin Auf saat itu berjumlah 2,560,000 Dinar atau sekitar Rp 4.8 trilyun untuk kurs uang Rupiah saat tulisan ini dibuat.

Namun karena banyaknya umat yang hidup di jaman ini yang bekerja di perusahaan-perusahaan dan instansi-instansi, maka kita-pun harus menghadapi dan menyikapi ‘masa pensiun’ ini dengan kearifan jaman.  Untuk aspek yang terkait dengan ekonomi saja, beberapa hal yang perlu dilakukan agar kita siap menghadapi pensiun:

1.     Merubah mindset dari pensiun sebagai akhir dari karir menjadi awal dari karya baru yang tidak kalah menantangnya. Perubahan sikap ini sangat penting untuk membangun semangat dan pikiran positif, bahkan tidak jarang bagi yang berhasil merubah mindset tersebut akan ingin mensegerakan memasuki dunia barunya. Bila kita pensiun di usia 56 tahun dan bila kita diberi umur panjang dan sehat sampai umur 70 tahun saja, berarti masih ada sis waktu 14 tahun untuk berkarya.
2.     Tidak terlalu mengandalkan bekal materi seperti dana pensiun, asuransi, tunjangan hari tua dlsb. Bekal materi yang ratusan juta atau bahkan milyaran tidak akan banyak berguna bila Anda berhenti berkarya. Momok inflasi saja sudah akan cukup untuk menghabiskan daya beli dana pensiun dan asuransi Anda.
3.     Bekal berupa life skills untuk kehidupan yang berkelanjutan (sustainable living) setidaknya selama usia pensiun dan syukur-syukur bisa diwariskan ke generasi selanjutnya akan lebih bermanfaat dan memberi Anda gairah hidup sampai akhir hayat.
4.     Karena life skills untuk sustainable living ini yang lebih penting ketimbang bekal materi, maka persiapan untuk membangun skills ini harus lebih menjadi penekanan semasa Anda masih aktif bekerja di perusahaan/intansi – ketimbang menabung dana pensiun atau membayar premi asuransi. Bila Anda rela mengumpulkan ratusan juta atau bahkan milyaran untuk bekal pensiun, mengapa tidak menggunakan sebagiannya untuk mengasah ketrampilan – apapun – yang akan lebih tinggi nilainya dan lebih Anda butuhkan di usia pensiun kelak ?.
5.     Banyak sekali pilihan dari cabang-cabang life skills yang akan menunjangsustainable living Anda seperti berdagang, bertani, berternak, mengajar, menulis dlsb., pilih yang paling sesuai dengan minat Anda – agar Anda bisa menikmati bahkan dalam proses jerih payah mengasahnya.
6.     Bisa jadi sudah banyak nara sumber dari praktisi di bidang-bidang yang Anda minati, yang bisa menjadi mentor Anda. Banyak pula yang bersedia melakukannya secara sukarela - jadi tidak harus mengurangi bekal Anda, cari mereka-mereka ini untuk mau berbagi dengan Anda.
7.     Banyak-banyak membaca, ikut seminar, mengunjungi usaha-usaha sejenis dlsb.  yang intinya adalah untuk memperluas wawasan Anda terhadap life skills(baru) yang sedang Anda bangun. Seandainya toh harus mengeluarkan biaya untuk membeli buku, membayar seminar, biaya perjalanan, biaya untuk mencoba dlsb. insyaAllah actual return-nya akan jauh lebih tinggi ketimbang simpanan Anda yang berupa uang.
8.     Bangun jaringan dengan orang-orang lain yang seminat dengan Anda atau komplementer dengan bidang yang sedang Anda bangun. Dunia ini luas, cukup untuk semua orang – jadi tidak harus bersaing dengan orang lain dalam mencapai tujuan Anda.
9.     Bangun teamwork dengan keluarga, teman-teman dan karyawan-karyawan Anda – merekalah yang akan menjadi tulang punggung karya Anda ketika hari demi hari fisik Anda mau tidak mau akan melemah.
10.   Tularkan keberhasilan (ataupun kegagalan)  Anda agar orang lain dapat mengambil manfaat dari pengalaman Anda, siapa tahu dengan demikian apa-apa yang Anda lakukan bisa bener-bener menjadi sustainable sepanjang masa. Jiwa raga akan  mati, tetapi ide yang didokumentasikan dan diajarkan/ditularkan akan tetap hidup memperpanjang ‘usia’ Anda.

Poin-poin tersebut di atas dielaborasi dalam pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh Pesantren Wirausaha Daarul Muttaaqin, Jonggol (www.geraidinar.com)  Pada umumnya pelatihan ini gratis bila diadakan oleh karyawan atau pegawai dalam konteks kegiatan Masjid/Mushola, Kerohanian Islam dan sejenisnya. Pelatihan semacam ini hanya berbayar bila diadakan oleh perusahaan (karena mereka memang biasanya menganggarkannya), atau dalam seminar/workshop yang diselenggarakan secara komersial.

Insya Allah, bila diberi umur panjang saya juga tidak akan pensiun. Saya akan isi sisa hidup saya dengan tetap bekerja yang menghasilkan uang. Tentunya bukan sebagai dokter, karena saya sudah lama tidak pernah lagi pegang pasien, namun saya akan coba berdagang, beternak dan berkebun. Kerja tidak perlu ngoyo, toh rumah sudah ada dan anak anak sudah hidup mandiri (insya Allah). Duit hasil kerja bisa diinvestasikan sebagai bekal hidup di akhirat.


Kisah ahli ibadah palsu



Kisah seorang ahli ibadah (Abid) bernama Abu bin Azhim. Ia seorang muslim yang getol beribadah. Segala amal ritual ,dari yang wajib sampai yang sunnah,tak pernah ia tinggalkan barang sedikitpun.

Suatu malam .Abu bin Azhim baru saja selesai berwudhu untuk Tahajud. Tiba-tiba dilihatnya seseorang bertengger di dinding sumurnya. Ia berbaju putih, penuh cahaya terang pada sekujur tubuhnya, dan tampak membuka-buka sebuah buku.
“Siapakah Anda? Dan apa yang Tuan lakukan disini?” tanya Abu bin Adzhim.
“Aku malaikat .Aku sedang melihat data para Pencinta Tuhan, “ katanya.
“Malaikat? Mendata para pencinta Tuhan?! Oh , kalau begitu, adakah namaku tercantum di dalam buku Tuan?” tanya Abu bin Azhim dengan tergesa-gesa.
“Baiklah Aku akan melihatnya,” sang malaikat mulai membuka-buka bukunya.
Abu bin Azhim menunggu dengan harap-harap senang.
“Sayang, Abu,namamu tidak tercantum dalam bukuku”, kata sang malaikat.
Abu langsung menangis mendengar jawaban itu.
“Kenapa kamu menangis Abu?” tanya malaikat.
“Rasanya sia-sia selama ini aku getol melakukan bermacam-macam ibadah wajib dan sunnah. Nyatanya aku tidak masuk dalam data Anda, tuan malaikat. Padahal,apa sih tujuan seorang hamba rajin beribadah ritual kecuali untuk masuk kedalam golongan hamba-hamba yang mencintai Tuhan?” Abu bin Azhim mengadu.

Aku juga tahu semua yang kamu kerjakan selama ini,Abu. Kau begitu getol melakukan ibadah ritual. Segala macam .Yang wajib dan yang sunnah. Tapi sayang di sekelilingmu ada janda-janda tua, anak-anak yatim, orang-orang fakir dan miskin, tidak sedikitpun rasa pedulimu menghampiri mereka, padahal kau mampu melakukannya. Itulah mengapa ,namamu terhalangi untuk dicantumkan di bukuku. Karena ketahuilah , Abu, Tuhan tidak akan menerima cinta seorang hamba, sebelum sang hamba mencintai sesamanya.”

Indah sekali kisah diatas . Ia seakan mengingatkan kita pada sabda Rasulullah SAW, “Siapa pun diantara kalian tidak bisa dikatakan beriman ketika dirinya bisa tidur dengan perut kenyang, sementara tetangga (saudara)nya masih ada yang kelaparan.

Saturday, November 19, 2011

Dr Shyama Prasad Mukerjee, dokter India yang memasang tarif Rp 1000

Dr Shyama Prasad Mukerjee adalah seorang ahli Patologi Klinik. Gajinya sebagai dokter patologi klinik cukup untuk menutupi biaya hidupnya yang sederhana sehingga dia hanya memasang tarif Rs 5 atau sekitar Rp 1000 untuk praktek sorenya. Setiap harinya sekitar 2 jam Dr Mukerjee membuka praktek dimana sebagian besar pasiennya adalah masyarakat miskin. 

Dokter SP Mukherjee adalah seorang dokter yang lain dari yang lain di india. Seperti juga di Indonesia, dokter di India juga sebagian besar bersifat komersial. "Kalau ingin jadi orang kaya raya, saya tidak akan memilih profesi sebagai dokter" kata Dr Mukerjee.

Dokter Mukerjee sudah berpraktek dengan tarif rendah sejak 55 tahun yang lalu. Kini Dr Mukherjee sudah pensiun sehingga bisa membaktikan hidupnya untuk melayani pasien miskin.



Dr Maqbool Mir, pahlawan sejati dari Srinagar, India

Dr Maqbool Mir
Dr Maqbool Mir adalah seorang dokter spesialis THT dari kota Srinagar, negara bagian Kashmir di India yang bergolak. Kashmir yang didominasi muslim merupakan salah satu negara bagian yang tertinggal. Banyak anak yang tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya. Begitu pula dengan pendidikan, apalagi pendidikan bagi anak penderita cacat.

Salah satu contohnya adalah Zahar, 16 tahun yang menderita gangguan bicara dan kesulitan melakukan gerakan. Bagi Zahar, sebuah gerakan sederhana atau bicara sudah merupakan suatu pekerjaan yang sangat sulit. Kemampuan motorik lokomotifnya sangat rendah.

Ketika memberikan pelayanan kesehatan, Dr Maqbool banyak menemukan anak anak yang menderita cacat atau gangguan pertumbuhan. Oleh karena, Dr Maqbool Mir sering mengunjungi desa desa dan mengajak temannya sesama dokter untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada mereka.

Kecintaan Dr Maqbool Mir kepada anak anak cacat mendorongnya mendirikan sebuah pusat pendidikan dan rehabilitasi anak anak cacat yang diberinya nama Shafaqat. Di Shafaqat anak anak bisa mendapatkan kasih sayang dan percaya diri. Pusat tersebut saat ini mengkhususkan pelayanannya untuk anak cacat karena gangguan orthopedic, gangguan pendengaran dan bicara serta anak dengan keterbelakangan mental.

Shafaqat mula mula hanya berupa satu ruangan dan peralatan sederhana di Srinagar Medical College. "Saya sering harus meminta-minta sumbangan untuk biaya operasional Shafaqat" kata Dr Maqbool Mir. Kini sudah terbangun sebuah Pusat Rehabilitasi modern diatas tanah dari sumbangan pemerintah.




Sultan Muhammad Al Fatih, ahli tahajud penakluk Konstantinopel


Sultan Muhammad Al Fatih

Dalam sejarah, Islam pernah menaklukkan benua Eropa. Siapa sangka salah satu dari Panglima Perang saat itu adalah seorang pemuda yang sangat saleh, berusia 21 tahun, yang bernama Sultan Muhammad Al Fatih (30 Maret 1432 – 3 Mei 1481) . Ia merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkanKekaisaran Romawi Timur. Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika & menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun. Seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawadhu' setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di 'Ain Al-Jalut melawan tentara Mongol).
Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik & strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tenteranya. Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambul (Islam keseluruhannya) . Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatihtelah dibangun di sebelah makamnya.
Diceritakan bahwa tentara Sultan Muhammad Al Fatih tidak pernah meninggalkan solat wajib sejak baligh & separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan solat tahajjud sejak baligh. Hanya Sulthan Muhammad Al Fatih saja yang tidak pernah meninggalkan solat wajib, tahajud & rawatib sejak baligh hingga saat kematiannya.
Kejayaan dan kesuksesan hidup ia telah raih di usia yang begitu muda. Ia-pun dikenang jutaan manusia sepanjang abad. Harum nama Sultan Al Fatih diperoleh berkat keshalehan, keberanian dan kemuliaan akhlaknya. Sebagai jenderal beliau memimpin laskar islam menaklukkan benteng terkuat imperium Byzantium , Konstantinopel. Kota ini diubahnya menjadi kota Istambul. Dari sini beliau menebarkan kasih sayang islam di bumi eropa.
Apa rahasia dibalik semua kesuksesan beliau? Ternyata rahasianya beliau sangat kuat shalat malamnya yaitu tahajud. Bukankah Rasulullah saw  SAW menegakkan shalat tahajud sepanjang malam dan setiap hari? Bukankah beliau Rasulullah saw  SAW shalat tahajud merupakan kewajiban yang tak bisa beliau tinggalkan dalam setiap perjuanganya.

Jika anda bertanya, apakah benar Muhammad Al Fatih sudah melakukan tindakan besar yang megubah sejarah peradaban dunia? 
Ya, dalam sejarah, hal ini tidak aneh. Bukankah sahabat Rasulullah saw  SAW bernama Usamah juga menjadi panglima perang dalam usia 18 tahun. Sementara yang menjadi prajuritnya adalah Umar bin Khatab sahabat Rasulullah saw  SAW yang waktu itu sudah tua. Ini menunjukkan betapa kualitas keimanan dan kekuatan ruhani Usamah menjadi salah satu ukuran yang dipertimbangkan Rasulullah saw  SAW ketika menetapkan Usamah memimpin ekspedisi militer menghadapi kekuatan super power Romawi?
Namun Sang Pedang Malam, orang asia bernama Muhammad Al Fatih merontokkan super power Romawi pada 1453, agak unik. Beliau ahli shalat malam (tahajud), ahli qiyamul lail. Beliau selau kontak dengan energi terbesar di alam semesta ini, Allah SWT. Beliau selalu taqarrub, mendekatkan diri kepada Allah SWT, Pemilik dan Penguasa Tunggal Alam semesta.
Sejak kecil  Sultan Muhammad Al Fatih dididik oleh seorang wali. Beliau tumbuh menjadi remaja yang memiliki kepribadian unggul. Beliau jadi Sultan, dalam usia 19 tahun menggantikan sang ayah.

Bagaimana sifat Sultan Muhammad Al Fatih sehingga beliau mampu memetik keberhasilan dalam hidupnya dengan sangat efektif, merebut benteng Konstantinopel yang kokoh itu. “sifatnya tenang, berani, sabar menanggung penderitaan, tegas dalam membuat keputusan dan mempunyai kemampuan mengawasi diri (self control) yang luar biasa. Kemampuanya dalam memimpin dan mengatur pemerintahan sangat menonjol.”

Sultan Muhammad Al Fatih sangat tegas terhadap musuh. Namun, lembut qolbunya bagai selembar sutra dalam menghadapi rakyat yang dipimpinnya. Kebiasaan Sultan Muhammad Al Fatih, unik. Beliau selalu berkeliling di malam hari, memeriksa kondisi teman dan rakyatnya. Sengaja beliau berkeliling untuk memastikan agar rakyat dan kawan-kawanya menegakkan shalat malam dan qiyamullail.

Qiyamul lail, shalat tahajud, inilah senjata utama Muhammad Al Fatih dalam mengarungi kehidupan di dunia yang fana ini. Inilah Pedang Malam, yang selalu diasahnya dengan tulus ikhlas dan khusuk, ditegakkan setiap malam. 
Dengan pedang malam ini timbul energi yang luar biasa dari pasukan Muhammad Al Fatih. Sjarah mencatat Muhammad Al Fatih yang baru berusia 21 tahun berhasil menggapai sukses besar, menerobos benteng Konstantinopel, setelah dikepung beberapa bulan maka takluklah Konstantinopel.

Suatu hari timbul soal ketika pasukan islam hendak melaksanakan shalat jum’at yang pertama kali di kota itu.
“Siapakah yang layak menjadi imam shalat jum’at?” tak ada jawaban. Tak ada yang berani yang menawarkan diri ! lalu Muhammad Al Fatih tegak berdiri. Beliau meminta kepada seluruh rakyatnya untuk bangun berdiri.
Kemudian beliau bertanya. “ Siapakah diantara kalian yang sejak remaja, sejak akhil baligh hingga hari ini pernah meninggalkan meninggalkan shalat wajin lima waktu, silakan duduk!!” Subhanalloh……!!! Maha suci Allah ! tak seorangpun pasukan islam yang duduk. Semua tegak berdiri. Apa artinya? Itu berarti, tentara islam pimpinan Muhammad Al Fatih sejak masa remaja mereka hingga hari ini, tak seorangpun yang meninggalkan shalat fardhu. Tak sekalipun mereka melalaikan shalat fardhu. Luar biasa…..!!!!! !

Lalu Muhammad Al Fatih kembali bertanya: “ Siapa diantara kalian yang sejak baligh dahulu hingga hari ini pernah meninggalkan shalat sunah rawatib? Kalau ada yang pernah meninggalkan shalat sunah sekali saja silakan duduk!!!”. Sebagian lainya segera duduk. Artinya, pasuka islam sejak remaja mereka ada yang teguh hati, tidak pernah meninggalkan shalat sunah setelah maghrib, dua roka’at sebelu shubuh dan shalat rowatib lainaya. Namun ada yang pernah meninggalkanya. Betapa kualitas karakter dan keimanan mereka sebagai muslim sungguh bernilai tinggi, sungguh jujur, pasukan islam Al Fatih.

Dengan mengedarkan matanya ke seluruh rakyat dan pasukanya Muammad Al Fatih kembali berseru lalu bertanya: “ Siapa diantara kalian yang sejak masa akhil baligh sampai hari ini pernah meninggalkan shalat tahajud di kesunyian malam? Yang pernah meninggalkan atau kosong satu malam saja, silakan duduk!!”
Apa yang terjadi…???? Terlukislah pemandangan yang menakjubkan sejarawan barat dan timur. Semua yang hadir dengan cepat duduk!!” Hanya ada seorang saja yang tetap tegak berdiri. Siapakah dia??? dialah, Sultan Muhammad Al Fatih, sang penakluk benteng super power Byzantium Konstantinopel. Beliaulah yang pantas menjadi imam shalat jumat hari itu. Karena hanya Al Fatih seorang yang sejak remaja selalu mengisi butir-butir malam sunyinya dengan bersujud kepada Allah SWT, tidak pernah kosong/absen semalampun.
Dalam sejarah ditulis, bahwa pasukan Sultan Muhammad Al-Fatih tiba di kota Konstantinopelpada hari Kamis 26 Rabiul Awal 857 H atau 6 April 1453 M. Di hadapan tentaranya, Sulthan Al-Fatih lebih dahulu berkhutbah mengingatkan tentang kelebihan jihad, kepentingan memuliakan niat dan harapan kemenangan di hadapan Allah Subhana Wa Ta'ala. Dia juga membacakan ayat-ayat Al-Qur'an mengenainya serta hadis Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallamtentang pembukaan kota KonstantinopelIni semua memberikan semangat yang tinggi pada bala tentera dan lantas mereka menyambutnya dengan zikir, pujian dan doa kepada AllahSubhana Wa Ta'ala.
Sultan Muhammad Al-Fatih pun melancarkan serangan besar-besaran ke benteng Bizantium di sana. Takbir "Allahu AkbarAllahu Akbar!" terus membahana di angkasa Konstantinopelseakan-akan meruntuhkan langit kota itu. Pada 27 Mei 1453, Sultan Muhammad Al-Fatih bersama tentaranya berusaha keras membersihkan diri di hadapan Allah Subhana Wa Ta'ala. Mereka memperbanyak shalat, doa, dan dzikir. Hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau bertepatan dengan tanggal 29 Mei 1453 M, serangan utama dilancarkan. Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui PintuEdirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka.

Sejak abad kedelapan sahabat Rasulullah saw  berusaha merebut benteng ini. Salah satunya Abu Ayyub Al Anshari namun gagal. Baru setelah enam abad kemudian benteng itu berhasil direbut dibawah pimpinan Muhammad Al Fatih.Karena jasanya inilah beliau diberi gelar Al Fatih (sang pembuka) yaitu membuka kota Byzantium yang dulunya adalah Konstantinopel. Beliau adalah seorang pemberani, ahli strategi militer, juga istiqomah dalam shalat tahajudnya.

Itulah sebuah kisah sejarah yang sungguh indah dalam bungkai ketakwaan kepada Allah SWT. Kisah Pedang Malam yang merupakan rahasia sukses dari seorang pribadi penggubah sejarah, bernama Muhammad Al Fatih, orang asia asal Turki, yang baru berusia 21 tahun. Shalat Tahajud merupakan modal yang sangat penting untuk membangun kekuatan ruhiyah dalam kesuksesan Al Fatih dikemudian hari. 
Sehingga islam jaya, berpendar-pendar cahayanya selama 500 tahun di bumi eropa sejak abad ke-15. Semuanya berasal dari Pedang Malam Al Fatih yang amat begitu luar biasa.
Keberadaan Muhammad Al-Fatih telah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya: “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].
Dalam hadist lain diriwayatkan, :”Aku mendengar baginda Rasulullah S.A.W mengatakan seorang lelaki soleh akan dikuburkan di bawah tembok tersebut & aku juga ingin mendengar derapan tapak kaki kuda yang membawa sebaik-baik raja yang mana dia akan memimpin sebaik-baik tentara seperti yang telah diisyaratkan oleh baginda(Abu Ayyub al-Anshari)
Maasyaa Allah, Luar biasa……Sultan Muhammad Al Fatih (Sang Pembuka)……!!!!
Ya Allah, aku bermohon pada-Mu agar Engkau jadikan kami dan sahabat kami semua yang membaca artikel ini semua, menjadi ahli Tahajjud, ahli Qiyamul lail, seperti halnya Rasulullah dan Keluarganya, sahabatnya dan seperti Si Pedang Malam, Sultan Muhammad Al Fatih. Amiin