Monday, March 26, 2012

Ambiguous Genitalia


Kelamin ganda (ambiguous genitalia) adalah suatu kejadian langka dimana alat kelamin bayi tidak jelas sebagai alat kelamin laki laki atau perempuan. Pada penderita kelamin ganda, alat kelamin tidak tumbuh sempurna atau bayi tersebut mempunyai dua buah alat kelamin, yaitu alat kelamin laki laki dan perempuan. Pada penderita kelamin ganda, alat kelamin yang ada di luar tubuh mungkin tidak sama dengan jenis alat kelamin yang ada di dalam tubuh. Misalnya, meskipun diluar seperti alat kelamin perempuan, namun tubuh bagian dalam tidak punya rahim atau indung telur.
Kelamin ganda bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan suatu gangguan pertumbuhan dari alat kelamin seseorang ketika masih janin (bayi).  Kelamin ganda biasanya segera diketahui setelah bayi lahir. Kondisi tersebut sering membuat cemas kedua orang tua si bayi.
Gejala dari kelamin ganda (ambigous genitalia), pada bayi yang secara genetika seorang perempuan (kedua chromosome XX), maka terlihat clitoris yang membesar yang sering dikira sebagai penis, bibir bawah yang tertutup atau seperti lipatan hingga dikira sebagai scrotum, benjolan dibawah kelamin yang dikira sebagai testis.
Pada bayi yang secara genetis adalah laki laki, maka gejalanya adalah: saluran kencing tidak sampai ke depan penis (berhenti dan keluar ditengah atau dipangkal penis), penis sangat kecil dengan lubang saluran kencing dekat dari scrotum, testis tidak ada atau hanya ada satu buah.
Penyebab dari ambiguous genitalia adalah karena terjadinya gangguan pertumbuhan alat kelamin ketika masih didalam rahim ibu. Pada bayi yang secara genetika berkelamin perempuan, ketika dalam pertumbuhannya mendapat banyak hormon laki laki sehingga pertumbuhan alat kelamin menjadi melenceng. Begitu pula dengan bayi yang secara genetika adalah laki laki, bila ketika sedang dalam masa pertumbuhan alat kelamin mendapat banyak hormon perempuan maka pertumbuhan alat kelamin laki lakinya menjadi tidak sempurna atau melenceng ke alat kelamin laki laki.
Ambiguous genitalia perlu ditangani oleh dokter spesialis dalam suatu tim, yang antara lain terdiri dari ahli penyakit anak, ahli urologi, ahli genetika, ahli bedah dan psikolog. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti: pemeriksaan darah untuk memeriksa tingkat hormon dan genetika (XX atau XY), pemeriksaan USG di pinggang untuk melihat organ dalam seperti adanya rahim atau vagina dan testis yang tidak turun. Berdasar pemeriksaan tersebut dokter akan bisa menentukan jenis kelamin sang anak dengan melihat potensi kedepannya.
Pengobatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pemberian hormon segera setelah bayi lahir untuk mengatasi ketidak seimbangan hormonal yang ada. Pada bayi dengan clitoris yang membesar, pemberian hormon akan dapat mengurangi dan mengecilkan clitoris ke ukuran normal.
2. Pembedahan mungkin perlu dilakukan untuk memperbaiki fungsi alat kelamin dan memperbaiki tampilan luarnya. Pembedahan ulangan mungkin diperlukan ketika anak telah dewasa.
Disarikan dari artikel Ambiguous Genitalia oleh Staff Mayo Clinic yang dapat diakses di  http://www.mayoclinic.com/health/ambiguous-genitalia/DS00668

No comments:

Post a Comment